Antisipasi Kemacetan, Jembatan Tanjung Raja Ogan Ilir di Jalintim Indralaya-Kayuagung Difungsikan

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Jembatan Tanjung Raja di Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan yang menghubungkan Jalan Lintas Timur Indralaya Kayuagung, di dekat Pasar Tanjung Raja akan segera diperbaiki.

Maka, jembatan yang sudah puluhan tahun tidak difungsikan itu, akan segera bisa dipakai kembali.

Jembatan Tanjung Raja Ogan Ilir yang melintasi Sungai Ogan itu sebenarnya masih ada satu lagi, tepat di sebelahnya.

Nah saat ini karena hanya satu jembatan yang bisa dipakai, maka kemacetan menjadi pemandangan setiap hari di lokasi tersebut.

"Kami sangat berharap agar Jembatan tersebut bisa segera digunakan kembali. Karena sudah puluhan tahun tidak bisa dipakai, setiap hari di sana macet terus," ujar Kades Serijabo, Herian saat dikonfirmasi Minggu (8/3/2020).

Ia mengatakan, desanya yang ada di lokasi jembatan itu sangat mengharapkan pembangunan jembatan dapat segera selesai secepat mungkin.

• Gratis Biaya Pemasangan Instalasi Berlangganan Internet di Biznet, Daftar Secara Online

• MELIHAT Program Bercocok Tanam Sayuran di Rutan Pakjo Palembang, Sayuran Panen akan Dijual ke Pasar

• Bermula dari DM Instagram,Novel Karya Mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang Akan Difilmkan

Sehingga arus lalu lintas dapat lancar kembali, dan berimbas pada kelancaran transportasi.

"Kita berharap yang terbaik untuk desa kita dan masyarakat yang sering melintasi jembatan ini," jelasnya.

Senentara itu saat dikonfirmasi, Kepala Dinas PUPR Ogan Ilir Eddy Juni mengatakan bahwa jembatan tersebut sudah pernah ditinjau oleh Bupati Ogan Ilir, dan diajukan untuk difungsikan kembali. Karena selama ini, banyak keluhan dari masyarakat yang mengalami kemacetan di jalan tersebut.

"Akhirnya kita tindak lanjuti dengan mengusulkan ke Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional, usulan kita ditanggapi dan sekarang sedang proses pengerjaan," ujarnya.

Disinggung soal biaya, Eddy tidak bisa memastikan secara persis berapa yang digelontorkan untuk perbaikan jembatan tersebut. Sebab, proyek tersebut dilakukan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional.

"Kalau tidak salah di atas Rp30 miliar, tapi coba tanya ke Balai Besar saja," jelasnya. (mg5)