24 Pasien Suspect Corona, 21 Negatif 3 Masih Diisolasi
Pasien tersebut diperiksa karena mengalami sakit setelah memiliki riwayat perjalanan ke wilayah pandemik virus Corona.
JAKARTA, SRIPO -- Wabah virus corona yang sudah meluas hampir di seluruh dunia membuat Presiden Joko Widodo angkat bicara. Jokowi mengimbau seluruh rakyat Indonesia menjaga kesehatan sesuai petunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hingga saat ini sebanyak 147 warga Jakarta dalam pemantauan dan pengawasan setelah memiliki riwayat perjalanan dari Wuhan hingga Korea Selatan.
“Presiden Jokowi mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga kesehatan sesuai petunjuk Kementerian Kesehatan serta Dinas Kesehatan di daerah masing-masing,” ujar Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, Minggu(1/3).
Presiden Jokowi, kata Fadjroel, berharap gotong royong pemerintah dan masyarakat, dapat mencegah masuknya Covid-19 ke Tanah Air. Dengan demikian, Indonesia pun bisa melewatinya dengan baik dan seluruh masyarakatnya sehat walafiat. Hingga saat ini, di Indonesia memang belum ditemukan satu pun kasus positif virus corona.
“Semoga dengan gotong-royong seluruh rakyat ini bersama Pemerintah, kita bersama-sama bisa mencegah Covid-19 dan Indonesia bisa melewatinya dengan baik dalam kondisi sehat wal afiat,” kata Fadjroel.
“Mari berdoa dan bekerja sama sekuat tenaga untuk mencegah Covid-19,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih dari Presiden Jokowi terkait evakuasi kemanusian terhadap para warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil di evakuasi dari sejumlah negara dan kapal pesiar.
“Presiden Joko Widodo mengucapkan terimakasih atas kerjasama semua pihak dalam evakuasi kemanusiaan dan gotong royong kemanusiaan sejak dari Provinsi Hubei RRT, kemudian MV. World Dream, dan MV. Diamond Princess ini,” ujar Fadjroel.
Terpisah, Pemprov DKI Jakarta mencatat ada 147 warga setempat yang masih diawasi dan dipantau akibat wabah virus corona. Saat ini mereka menjalani pemeriksaan yang dilakukan Kementerian Kesehatan maupun di fasilitas kesehatan di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merinci, 115 orang di antaranya berada dalam pemantauan, sedangkan 32 orang sisanya berada pada pengawasan petugas. Anies mengatakan, semuanya mengikuti kriteria pemeriksaan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan selaku lembaga yang berwenang.
Untuk Pemprov DKI sudah menyiapkan berupa Instruksi Gubernur Nomor 16 tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease (COVID-19).
“Instruksi itu dikeluarkan untuk menyikapi perkembangan virus corona yang terjadi di beberapa negara, sehingga Indonesia khususnya DKI Jakarta dapat menangkal wabah tersebut,” kata Anies usai Hari Ulang Tahun (HUT) ke-101 Pemadam Kebakaran di Kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta.
“Dalam beberapa hari ini, ada lebih dari 10 negara yang mengumumkan kasus Corona Virus pertama di negara mereka. Mulai dari Selandia Baru sampai Nigeria,” ujarnya.
Anies mengatakan, Ingub yang dia keluarkan merupakan bentuk kewaspadaan dan persiapan Pemprov DKI Jakarta bila di wilayah setempat ada wabah virus corona. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini menyebut, wabah corona sangat perlu diantisipasi karena berdampak pada kematian.
“Tapi Ingub ini bukan satu-satunya. Saat ini kami sedang dalam proses pembentukan tim tanggap Covid-19. Tim ini diketuai oleh Asisten Kesra. Nantinya akan menjadi pusat pengendali untuk pemantauan pencegahan dan penanggulangan Covid-19,” ujarnya.
Menurut dia, Jakarta tidak bekerja sendirian tapi dibantu oleh Kementerian Kesehatan serta sejumlah badan/lembaga dalam menghadapi potensi wabah corona. Kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat sangat diperlukan mengingat kasus ini begitu cepat merebak di berbagai negara di dunia.
“Mengapa kita bergerak cepat dan antisipatif? Yah karena Jakarta adalah pintu gerbang Indonesia. Kedatangan dan interaksi dunia internasional, porsi terbesarnya ada di Jakarta, selain ada provinsi lain yang memiliki kunjungan besar, umumnya wisata. Tapi di Jakarta, termasuk juga bisnis,” jelasnya.
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan ada tim khusus yang menangani tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait virus Corona atau Covid-19. Syahril mengatakan tim tersebut terdiri dari sejumlah ahli di antaranya spesialis patologi klinik, mikrobiologi klinik, dan apoteker.
Selain itu tim tersebut juga terdiri dari perawat khusus isolasi, ahli gizi, dan ahli kesehatan lingkungan.
”Ada tim yang khusus menangani semua Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Mereka antara lain dokter paru, dokter penyakit dalam, dokter spesialis patologi klinik dan mikrobiologi klinik, apoteker, perawat khusus isolasi, ahli gizi dan kesehatan lingkungan,” kata Syahril.
Syahril mengatakan pihaknya masih memeriksa sebanyak tiga orang yang diduga terinfeksi virus Corona. Saat ini, semuanya masih diisolasi di ruang khusus. Sejauh ini, Syahril menuturkan, pihaknya telah memeriksa 24 orang yang diduga terinfeksi virus Corona. Namun, 21 orangnya dinyatakan telah negatif terjangkit virus tersebut.
“21 orang sudah pulang negatif semua. Tinggal 3 yang sekarang masih dirawat tinggal menunggu hasil pemeriksaan yang kedua. Nggak ada masalah,” kata Syahril.
Ia menuturkan, pasien tersebut diperiksa karena mengalami sakit setelah memiliki riwayat perjalanan ke wilayah pandemik virus Corona. Mulai dari Wuhan, China, Jepang, Korea hingga ke Jepang dalam 14 hari terakhir. Menurutnya, gejalanya sakit yang dirasa pasien biasanya demam tinggi hingga 38 derajat, batuk, pilek hingga sakit tenggorokan.
“Atau bisa juga orang tersebut kontak dengan pasien yang kena virus corona. Istilahnya bukan suspect tapi pasien dalam pengawasan,” jelas dia.
Lebih lanjut, ia menuturkan, pasien tersebut akan mendapatkan perawatan di ruang isolasi paling lama lima hari ke depan. Total, ada dua pemeriksaan yang dilalui ketiga pasien tersebut sebelum diketahui hasil apakah terjangkit atau tidak virus Corona.
“Jadi selama empat dan lima hari itu dia ada di ruang isolasi sembari menunggu di ruang laboratorium. Jadi tenang saja, nggak apa apa. Pasiennya semua sudah sehat,” pungkasnya. (Tribun Network/faf/gta/yud/wly)