Saat Susur Sungai Ratusan Murid Pertaruhkan Nyawa, Terungkap sang Pembina Justru Pergi Transfer Uang

Tak ada yang menyangka jika IYA yang merupakan pembina Pramuka SMPN 1 Turi tega meninggalkan murid-muridnya yang tengah melakukan susur sungai.

Editor: Bejoroy
https://style.tribunnews.com/
Salah satu tersangka Susur Sungai yang jadi pembina Pramuka SMPN 1 Turi. 

SRIPOKU.COM - Fakta baru mulai terungkap, posisi tersangka sekaligus pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman saat tragedi susur sungai terjadi.

Tak ada yang menyangka jika IYA yang merupakan pembina Pramuka SMPN 1 Turi tega meninggalkan murid-muridnya yang tengah melakukan susur sungai.

Melalui pengakuannya kepada polisi, saat tragedi susur sungai terjadi pembina Pramuka ini justru pergi untuk kepentingan pribadinya.

Cerita Mbah Sudiro Terjepit Batu dan Terseret Arus Tolong Puluhan Siswa SMPN I Korban Susur Sungai

Detik-detik Air Terjang Siswa SMPN 1 Turi di Tragedi Susur Sungai Sempor dan Aksi Heroik Mbah Sudiro

Terungkap jika IYA guru olahraga di SMPN 1 Turi ini malah pergi untuk mentransfer uang di bank.

Fakta tersebut disampaikan Wakapolres Sleman Kompol Akbar Bantilan saat konferensi pers Selasa (25/2/2020).

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

"Justru IYA tidak ikut turun (ke sungai), bahkan pergi keperluan transfer uang di bank.

Setelah kejadian baru datang untuk ikut membantu.

Padahal kejadian itu sekejap, pembina yang ikut turun pun ikut terseret," bebernya.

Fakta tersebut semakin membuat banyak pihak geram dengan perbuatan pembina Pramuka ini.

Kolase foto tersangka dan tragedi susur sungai
Kolase foto tersangka dan tragedi susur sungai (Dok.Pusdalops DIY, TribunJogja.com/Hasan Sakri)

Tak hanya itu sebagai orang yang memiliki sertifikat kursus mahir dasar seharusnya dirinya dan kedua rekannya bisa mencegah peristiwa nahas ini terjadi.

Ketiga tersangka tersebut disebut telah lalai dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya.

"Ketiga pembina ini sama sekali tidak ada kesiapan, sementara gejala alam sudah terbaca, cuaca mendung, dan ada tanda gerimis, dan siswa hanya bisa menurut," ujarnya.

"Ketiganya punya sertifikat dalam hal kepramukaan tapi kesiapan itu yang tidak dipikirkan dan berdampak pada siswa-siswi," imbuhnya.

Berdasarkan fakta hasil pemeriksaan, dari tujuh pembina yang bertugas saat itu, hanya empat yang ikut susur sungai.

"Bisa dibayangkan 200-an siswa hanya diampu empat pembina," ucapnya.

Sedangkan tiga tersangka ini justru tidak ikut.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved