Cerita Mbah Sudiro Terjepit Batu dan Terseret Arus Tolong Puluhan Siswa SMPN I Korban Susur Sungai
Cerita Mbah Sudiro Terjepit Batu dan Terseret Arus Tolong Puluhan Siswa SMPN I Korban Susur Sungai
Cerita Mbah Sudiro Terjepit Batu dan Terseret Arus Tolong Puluhan Siswa SMPN I Korban Susur Sungai
SRIPOKU.COM-Kasus korban hanyut dan tewas karena acara susur sungai yang menewas puluhan Siswa SMPN I Turi memang menyisakan duka.
Sebab puluhan orang tua berduka karena kehilangan anaknya yang teseret arus, namun ada pula bernafas lega karena anak mereka diselamat sosok tak terduga Mbak Sudiro.
Cerita Mbah Sudiro selamatkan puluhan Siswa SMPN 1 Turi ini menjadi cerita tersendiri karena orang tua yang sudah berusia 71 ini tidak memperdulikan nyawanya.
Melihat puluhan Siswa SMPN I Turi itu menjerit minta tolong karena terseret arus Singai Sempor, maka Mbah Sudiro tak menghiraukan nyawanya.
Sebagai sosok yang sudah lama tinggal di Pinggir Sungai Sempor dan mengenal betul karakter sungai tersebut Mbah Sudiro bahkan turun langsung melawan arus Sungai Sempor yang deras tersebut.
Dibantu anak dan beberapa rekan-rekannya, Mbah Sudiro nekat turun dan menarik satu persatu Siswa SMPN I Turi yang terseret arus.
Diakui Mbah Sudiro, dia memang tak memikirkan nyawanya, karena dia kasihan melihat anak-anak yang merupakan Siswi SMPN 1 Turi yang masih kecil dan memerlukan perlindungan.
Kala itu, Mbah Sudiro (71) sedang menyapu makam saat mendengar teriakan anak-anak dari Sungai Sempor, Sleman pada Jumat (21/2/2020). Maklum dia memang seorang kuncen.
Karena Curiga dengan teriakan tersebut, pria yang akrab dipanggil Mbah Diro itu meminta anaknya untuk mengecek sungai. Sang anak mengatakan ada banyak anak-anak yang hanyut di sungai. "Anak saya teriak ada yang kintir (hanyut)," ungkapnya. Mbah Dirgo kemudian meninggalkan makam dan menuju ke Sungai Sempor yang hanya berjarak sekitar 100 meter.
Di Sungai Sempor, Mbah Dirgo melihat Sudarwanto alias Kodir dan beberapa warga menyelamatkan anak-anak yang hanyut.
Ia juga menyaksikan anak-anak pramuka berteriak meminta tolong sambil berpegangan pata batu dan pinggiran sungai. Mbah Dirgo kemudian meminta salah satu warga mengambil tangga yang bisa digunakan untuk mengevakuasi anak-anak. Ia lalu langsung turun ke sungai dan menggendong salah satu anak ke pinggir sungai walaupun arus sungai cukup deras. Bahkan saat itu ia mengaku sempat hanyut karena derasnya arus sungai dan kakinya terjepit.
"Anak kan saya gendong, tapi masih ketakutan, karena arusnya deras kaki saya terjepit di wadas. Saya tarik, ya terus luka sedikit ini, tapi tidak apa-apa yang penting anaknya selamat," bebernya. Ia bercerita jika kesulitan saat mengevakuasi anak-anak karena usianya tidak muda lagi dan arus sungai yang deras. "Saya memang sudah tua, tapi demi keselamatan anak-anak saya ikut menolong," urainya. Mbah Diro tak ingat berapa jumlah anak-anak yang telah ia tolong. Ia hanya mengatakan ada puluhan anak yang dibawanya ke pinggir sungai. "Yang saya tolong Alhamdulilah selamat semua," ungkapanya.
Mbah Diro dan Sudarwanto alias Kodir mendapatkan penghargaan dari pemerintah melalui Kementerian Sosial karena telah memnyelamatkan para siswa yang hanyut saat susur sungai. Pemberian penghargaan tersebut bersamaan dengan kegiatan Sosialisasi Program Restorasi Sosial Kemensos RI serta peresmian Sekretariat Relawan Sembada oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo. "Setelah mendengar informasi dari para media juga, Menteri Sosial memerintahkan kepada kami untuk memberikan apresiasi penghargaan kepada Pak Sudarwanto dan Pak Sudiro," ujar Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Rachmat Koesnadi saat ditemui di Mako Tagana Sleman, Selasa (25/2/2020).
Sudarwanto dan Sudiro mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan uang tunai sebesar Rp 10.000.000. Sementara itu Mbah Diro mengaku tak hanya dirinya dan Kodir yang menolong para siswa. Namun banuak warga yang ikut membantu para peserta susur Sungai Sempor. "Saya berat menerima ini. Ya karena bukan hanya saya tapi banyak yang menolong," urainya. Mbah Diro mengungkapkan uang penghargaan diterimanya nantinya akan dibagikan kepada warga yang ikut membantu menolong para siswa yang hanyut di Sungai Sempor.
