RALAT! Kabar Pensiunan PNS Akan Terima Rp 1 Miliar di Pemerintahan Jokowi-Maruf Ternyata Salah Kutip
RALAT! Kabar Pensiunan PNS Akan Terima Rp 1 Miliar di Pemerintahan Jokowi-Maruf Ternyata Salah Kutip
RALAT! Kabar Pensiunan PNS Akan Terima Rp 1 Miliar di Pemerintahan Jokowi-Maruf Ternyata Salah Kutip
SRIPOKU.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengklarifikasi pemberitaan mengenai wacana pemberian Rp 1 miliar kepada Aparatur Sipil Negara ( ASN) yang pensiun.
"Salah kutip," ujar Tjahjo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/2/2020).
Tjahjo juga menyangkal bahwa dirinya pernah mengusulkan ke Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani agar ASN dapat dana pensiun Rp 1 miliar.
Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) era Kabinet Indonesia Kerja itu menjelaskan perihal informasi itu beredar.
• Kenaikan Gaji 13 PNS, TNI, Polri, Pensiunan Tahun 2020, Lebih Besar dari 2019, Ini Rinciannya
• Di Era Jokowi, Uang Pensiun PNS Dipotong Gara-gara Dialihkan ke BPJS TK, Tenaga Pensiunan Was-was!
• AKHIR Realita Pahit Guru Honorer di Indonesia, Mendikbud Nadiem Makarim Siapkan Hadiah Untuk Mereka
Diskusi tersebut, kata Tjahjo, hanya membicarakan usulan tentang ASN dapat dana pensiun Rp 1 miliar.
Namun, itu hanya membicarakan pengelolaan iuran bulanan ASN yang dikelola PT Taspen, mulai dari awal jadi ASN hingga akhir masa kerjanya.
Dengan begitu, Tjahjo berharap iuran tabungan ASN itu dapat dikelola dengan baik oleh PT Taspen. Sehingga, nantinya ASN bisa mendapatkan hasil tabungannya di Taspen dengan jumlah siginifikan dengan harapan bisa menembus Rp 1 M.
Jumlah itu didapatkan PNS hasil dari iuran tabungan yang saat inu baru mencapai puluhan juta.
Tjahjo menyatakan, saat ini pengelolaan manajemen keuangan PT Taspen dalam kondisi sehat. Sehingga, pembicaraan diskusi dengan PT Taspen tidak digelar bersama Sri Mulyani.
Dengan kondisi manajemen keuangan yang terbilang sehat, kata Tjahjo, sehingga pengelolaan iuran ASN bisa dilakukan dengan baik dan menghasilkan tabungan ASN secara maksimal.
"Jika dikelola dengan baik, iuran yang ditabungkan ASN di PT Taspen, nanti saat selesai masa kerja, ASN bisa menuai hasilnya dengan optimal," kata dia.
Tjahjo menambahkan, pihaknya berharap dengan pengelolaan yang baik, ASN bisa mendulang Rp 1 miliar ketika kelak pensiun.
Pada dasarnya, sambung dia, itu merupakan upaya mereformasi birokrasi dengan menyasar dapat menghasilkan tunjangan ketika ASN pensiun.
"Ya ASN yang dari awal kerja sampai akhir masa kerja dengan maksimal kerja dan dengan iuran bulanan yang diperhitungkan yang dikelola oleh Taspen, bukan BTN sebagaimana pemberitaan media online bisa dikelola dengan baik, sehingga ASN mendptkan dana tabungan pegawai yang diberikan Taspen secara maksimal," ujar Tjahjo.
