Human Interest Story

Pupuk Ilmu Pemilu Sejak Bangku Kuliah

Is mengatakan, baginya Pemilihan Umum saat itu sangat terbuka dibandingkan dengan sejarah Pemilu sebelumnya.

Editor: Soegeng Haryadi
SRIPO/RESHA
Darmawan Iskandar 

Dunia Pemilu sudah tidak begitu asing bagi Darmawan Iskandar. Ia yang saat ini mejabat sebagai Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ogan Ilir itu rupanya memang sudah aktif berpartisipasi sebagai pemantau Pesta Demokrasi di Indonesia sejak duduk di bangku kuliah.

Pria yang akrab disapa Is ini menuturkan dirinya telah terjun ke dunia Pemilu sejak tergabung dalam Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPRR) Nasional, pada 2004. Lulusan Universitas Muhammadiyah Palembang ini juga sempat menjabat sebagai Forum Mahasiswa Pemantau Pemilu pada Pemilihan Gubernur Sumsel 2008 lalu, sebagai Ketua Presidium.

Is mengatakan, baginya Pemilihan Umum saat itu sangat terbuka dibandingkan dengan sejarah Pemilu sebelumnya. Hal ini yang menjadi ketertarikannya untuk terjun ke dunia Pemilu, memantau dan ikut langsung mengawal Demokrasi di tanah air.

“Di situ juga kita melihat fungsi masyarakat terutama pemuda dan mahasiswa, sangat penting dalam rangka mendukung proses kemajuan demokrasi di Sumsel khususnya,” ujarnya Minggu (16/2/2020).

Baru setelah lulus kuliah, tepatnya di 2012 akhir ia terjun ke dunia Pemilu secara ‘Profesional’. Yaitu pada saat menjadi anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di Ogan Ilir, bertepatan dengan diselenggarakannya Pilkada Sumsel setahun setelahnya.

Bekal yang ia siapkan dari bangku kuliah tentang kepemiluan, membuat karirnya di sana cukup melejit. Setelah itu, ia tetap dipercaya mengawal Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden pada tahun 2014, wilayah Ogan Ilir.

“Kemudian pada 2015 juga menjadi Divisi Pengawasan Panwaslu untuk Pilkada Ogan Ilir,” ungkapnya.

Barulah pada 2017, muncul perubahan status Panwaslu menjadi Bawaslu melalui Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017. Saat itu pula, ia menduduki jabatan sebagai Anggota Panwaslu divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi Bawaslu Ogan Ilir. Barulah pada 2018, ia dipercaya untuk menahkodai Bawaslu Ogan Ilir.

Is mengakui, jalan panjang yang ia hadapi tak semudah yang ia bicarakan. Ia mengatakan, banyak suka dan duka baik saat masih menapaki karir di bangku kuliah, maupun di dunia ‘profesional’.

“Tapi itu dijadikan tantangan untuk sesuatu hal yang kita jaga,” tegasnya.

Hal itu ialah bagaimana bersikap profesional dan tidak memihak ke satu kubu saat penyelenggaraan Pesta Demokrasi nanti. Dan itu pula lah yang harus dimiliki oleh setiap anggota Bawaslu, baik di level daerah maupun nasional.

“Itulah yang menurut saya penting yang harus dimiliki kader Bawaslu,” jelasnya. (mg5)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved