Cerita Sejumlah Pria di Rawas Ilir Muratara yang Mengais Rezeki dari Musibah Banjir

Setiap kali banjir, warga menyediakan jasa perahu pengangkut sepeda motor untuk menyebrangi jalan yang terendam banjir.

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/rahmat aizullah
Pengendara menggunakan jasa perahu pengangkut sepeda motor untuk menyebrangi jalan yang terendam banjir. 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Banjir merupakan bencana alam yang dapat merugikan banyak orang.

Akan tetapi, banjir juga bisa mendatangkan penghasilan tambahan bagi sekelompok orang.

Misalnya, banjir yang terjadi di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Ada beberapa orang yang mendapat penghasilan tambahan dari bencana musiman tersebut.

Setiap kali banjir, warga menyediakan jasa perahu pengangkut sepeda motor untuk menyebrangi jalan yang terendam banjir.

Banjir di Desa Pauh Muratara, 2298 Jiwa Terdampak, Sekolah dan Pustu Terendam

Pasalnya, banjir akibat luapan Sungai Rawas itu tidak hanya menggenangi permukiman penduduk.

Melainkan juga merendam akses jalan penghubung antar desa sehingga tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.

Jalan yang kerap terendam banjir ini berada di Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir.

Kondis jalan yang rendah dan berada di pinggir sungai membuatnya mudah terendam banjir.

"Alhamdulillah, ada penghasilan tambahan bagi kami," kata Sadam, penyedia jasa perahu pengangkut motor, Jumat (12/2/2020).

Ia menuturkan, setiap kali wilayah Kecamatan Rawas Ilir dilanda banjir, akses jalan itu selalu lebih dahulu terendam air.

"Tempat lain belum terendam, jalan ini sudah terendam duluan," ujar Sadam.

Lima Desa di Muara Kelingi Terdampak Banjir, Bupati Musi Rawas Hendra Gunawan Dalami Sebabnya

Banyak sepeda motor tidak bisa melintasi jalan tersebut, sehingga harus diangkut menggunakan perahu.

Sebab jika pengendara memaksa menerobos banjir, maka kendaraanya akan rusak.

Sadam bersama teman-temannya menawarkan kepada para pengendara yang ingin menggunakan perahunya.

Pengendara membayar uang sebesar Rp10 ribu per sepeda motor untuk menyeberang banjir.

Banjir yang diseberangi hanya berjarak 50 meter dengan kedalaman air mencapai sepaha orang dewasa.

"Dalam sehari itu kadang lebih dari 50 motor, kami dapat uang 500 ribu, tapi uangnya dibagi-bagi, karena orangnya banyak," kata dia.

Pengendara sepeda motor, Endang mengatakan, adanya penyedia jasa perahu itu sangat membantu dirinya yang sulit melintas.

Banjir di Sanga Desa Muba, Akses Jalan Putus Sekolah Libur, Warga Mulai Mengungsi

"Tidak masalah harus bayar, soalnya kalau saya paksakan terobos banjir, nanti motor saya rusak, malah lebih rugi lagi," ujar dia.

Ia berharap pemerintah dapat meningkatkan akses jalan tersebut, agar saat musim banjir pengendara tidak kesulitan melintas.

"Jalan ini memang kondisinya rendah, saat jalan lain masih bisa dilalui, justru jalan ini sudah sangat dalam," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara, Syarmidi menyampaikan, banjir di wilayah Kecamatan Rawas Ilir berangsur surut.

"Kondisi banjir sudah berangsur surut, tapi intensitas hujan masih tinggi," kata dia.

Syarmidi mengimbau masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk tetap waspada dari ancaman banjir susulan.

Pihaknya juga terus melakukan patroli guna memantau kondisi debit Sungai Rawas, sehingga perkembangan air dapat terpantau.

"Kami terus patroli melihat kondisi debit air Sungai Rawas, mudah-mudahan tidak meningkat lagi," harapnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved