Breaking News

KISAH Seorang Polisi yang Berlutut Dihadapan Warga yang Anarkis, Begini Nasibnya Sekarang!

Polisi Berlutut Demi Selamatkan Nyawa Orang Ini Diganjar Kenaikan Pangkat,Aksi Heroiknya Diapresiasi

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
capture/Youtube
KISAH Seorang Polisi yang Berlutut Dihadapan Warga yang Anarkis, Begini Nasibnya Sekarang! 

KISAH Seorang Polisi yang Berlutut Dihadapan Warga yang Anarkis, Begini Nasibnya Sekarang!

SRIPOKU.COM - Aksi heroik yang dilakukan oleh Kapolsek Cempa Iptu Akbar pada September 2019 lalu telah diganjar penghargaan.

Seperti diketahui Akbar melakukan aksi heroik demi membantu menyelamatkan pekerja tambang dari amukan massa.

Seperti diketahui, Akbar bersedia bersimpuh, memohon agar massa tidak melakukan tindakan anarkistis terhadap pekerja tambang.

Wakapolres Pinrang Kompol Nugraha Pamungkas mengatakan Akbar dikenal sebagai kapolsek yang peduli dengan warganya, serta disegani.

"Iptu Akbar di kalangan polisi dan warga dikenal sebagai polisi yang berkepribadian baik dan suka menolong," kata Nugraha, Senin (11/11/2019).

Iptu Akbar saat bersimpuh dan memohon agar massa tidak melukai warga lainnya. (KOMPAS.com/SUDDIN SYAMSUDDIN)
Iptu Akbar saat bersimpuh dan memohon agar massa tidak melukai warga lainnya. (KOMPAS.com/SUDDIN SYAMSUDDIN) (https://regional.kompas.com/)

Dikutip melalui laman kompas.com Iptu Akbar, mantan Kepala Polsek Cempa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan diganjar penghargaan luar biasa yakni berupa kenaikan pangkat.

Dia langsung menjadi Komisaris Polisi (Kompol) sebagai penghargaan setelah bersimpuh dihadapan masyarakat untuk menyelamatkan nyawa penambang liar yang hendak diamuk massa.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, saat ini Akbar telah berpangkat telah bertugas sebagai Pamen Biro SDM Polda Sulsel.

Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Cempa di Kabupaten Pinrang, Iptu Akbar, bersimpuh saat massa yang membawa senjata tajam memukuli pekerja tambang di daerah itu.

Akbar sempat mendapat kenaikan pangkat dari Iptu senior menjadi AKP pada Januari 2020. Namun hanya sebentar pangkat AKP yang disandangnya, Akbar pun langsung dinaikkan pangkatnya menjadi Kompol.

“Pangkat Akbar kemudian dinaikkan satu tingkat menjadi Kompol sebagai penghargaan karena rela bersimpuh di depan masyarakat untuk menyelamatkan nyawa orang. Itu sebagai apresiasi yang diberikan kepada Akbar,” kata Ibrahim, Jumat (14/2/2020). 

“Penghargaan itu diberikan sebagai motivasi kepada jajaran yang lainnya, agar menjalankan tugasnya dengan baik agar bisa juga mendapat kenaikan pangkat,” sambungnya. 

Ibrahim mengungkapkan, saat Akbar menjabat sebagai Kapolsek Cempa sudah berpangkat Iptu senior.

Pada saat itu pula, Akbar sebenarnya sudah mengajukan kenaikan pangkat menjadi AKP untuk penyetaraan jabatan sebagai Kapolsek di jajaran Polres Pinrang.

Viral, Aksi Kapolsek Ini Rela Berlutut & Memohon untuk Bela Korban yang Bersimpuh Darah Diamuk Massa
Viral, Aksi Kapolsek Ini Rela Berlutut & Memohon untuk Bela Korban yang Bersimpuh Darah Diamuk Massa (capture/Youtube)

VIRAL Gerobak Sampah di Rumah Sakit Ini Tiba-tiba Berjalan Sendiri, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya!

Sebelumnya, Akbar bercerita, saat itu puluhan warga menolak tambang ilegal di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Pekerja tambang yang berada di lokasi menjadi bulan-bulanan massa.

Melihat pekerja tambang yang dipukuli dan hendak dibacok, Akbar berinisiatif untuk bersimpuh, memohon agar warga tidak bertindak anarkistis terhadap korban.

Melihat apa yang dilakukan Akbar, emosi warga pun mereda.

"Saat terjatuh, korban kemudian nyaris ditebas oleh warga yang sudah menghunuskan golok. Karena situasi emosi, saya kemudian berinisiatif bersimpuh, memohon agar tidak menebas korban," kata Akbar.

Video aksi heroik Kapolsek Cempa Polres Pinrang, Iptu Akbar yang rela berlutut dan memohon belas kasih dari massa saat berlangsungnya aksi demostrasi ratusan warga di lokasi tambang pasir Desa Salipolo Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang, Selasa (5/11/2019).

Video mulai viral di Media Sosial (Medsos) dan menuai simpatik dari warga Pinrang, lantaran demi menyelematkan nyawa seorang pekerja tambang pasir yang sudah terluka dan terkapar tak berdaya di pepohonan kapolsek itu rela berlutut.

Perkelahian tersebut dipicu oleh polemik tambang pasir, yang melibatkan antara warga setempat dan pihak penambang PT ASR.

Akibat kejadian tersebut sejumlah orang pun menjadi korban. Baik itu dari pihak warga maupun PT ASR.

Mantan Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Berpeluang Jadi Komjen, IPW: Supaya KPK tidak Dipandang Remeh

 

Dilansir dari Tribuntimur, dari pihak warga, korban yang terdata bernama Hasbullah (55). Ia mengalami luka terbuka pada bagian pergelangan tangan kanan dan luka tergores pada bagian paha sebelah kiri.

Sedangkan dari pihak PT ASR, terdata 3 orang yang menjadi korban.

Mereka adalah Zainuddin alias Salihuddin (50) dengan luka terbuka pada bagian dada kiri, pergelangan tangan kanan dan punggung.

Muh Tang (49), mengalami luka terbuka pada bagian lengan kiri dan punggung.

Kamaluddin (38), mengalami luka memar pada bagian dada diduga terkena batu.

Informasi yang dihimpun TribunPinrang.com, Jumat (8/11/2019), peristiwa itu bermula saat ratusan warga mendatangi lokasi untuk menolak aktivitas tambang pasir PT ASR

Mereka membawa sajam dan bambu runcing untuk menghentikan aktivitas tambang pasir tersebut.

 Saat tiba di lokasi tersebut, terjadilah percekcokan mulut antara pihak warga dan PT ASR.

Tak berselang lama, situasi pun tidak terkendali hingga terjadi perkelahian yang mengakibatkan sejumlah orang terluka.

Kapolsek Cempa Iptu A Akbar telah berusaha melerai kedua belah pihak.

Aksinya pun menuai pujian dari berbagai kalangan lantaran berani melerai percekceokan tersebut.

Terlihat jelas dalam rekaman video, A Akbar berlutut sembari memohon agar pertikaian segera dihentikan dan diselesaikan secara baik-baik.

Hingga pada akhirnya, situasi kembali kondusif.

"Kami telah turun menangani persoalan tersebut," kata Iptu A Akbar.

 

Dikutip dari Mediapurnapolri, Muhammad Nur, salah seorang tokoh Pemuda Pinrang yang juga menjabat sebagai salah satu wakil ketua di organisasi Pemuda Muhammadiyah Cabang Pinrang mengatakan bahwa aksi Iptu Akbar itu sangan menganggumkan.

“Beliau seorang Perwira Kepolisian dengan jabatan Kapolsek, tetapi rela bersimpuh memohon belas kasih warga demi menyelamatkan nyawa seorang pekerja tambang yang sudah terluka terkapar tak berdaya dari amuk massa. Kami salut dan simpatik atas tindakan beliau, dan hal seperti inilah yang perlu mendapatkan atensi penghargaan dari Pimpinan Polri," ujarnya.

Hal senada dilontarkan Agustinus Minggu, seorang warga Pinrang lainnya.

“Saya sudah menonton langsung videonya. Dan sebagai warga Pinrang, saya salut dan bangga memiliki seorang Kapolsek seperti beliau. Pak Kapolsek rela menanggalkan pangkat dan jabatannya serta mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menyelamatkan nyawa seseorang yang sudah tak berdaya dari amuk massa. Ini aksi kemanusiaan yang luar biasa,” sebut Agustinus Minggu yang juga menjabat Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Pinrang.

Tak hanya warga setempat, para warganet pun ikut turut meramaikan postingan vide tersebut dan berharap agar Iptu Akbar selalu diberi kesehatan.

"Ya Allah semoga pak kapolsek pinrang diberikan kesehatan n slalu dilindungi Allah SWT aminnnn"

"Ya Allah terharu bngt msh ada bapak polisi yg sepeeti ini."

"Smoga pak kapolsek beserta keluarga senantiasa d berika kesehatan selalu"

"Tindakan pak kapolsek sangatlAh mulia, smoga bapak sekeluarga slalu diberikan ksehatan, keslamatan dan panjang umur Aamiin"

"Tindakan yang kamu lakukan itu tak terlihat kamu rendah pak, malah terlihat lebih berwibawa karena empati yang begitu besar"

"Aku bangga padamu Pak Kapolsek, demi nyawa orang lain dirimu rela bersimpuh di hadapan masyarakat yang begitu emosi nya terhadap pelaku tambang pasir."

Mengaku Anggota Polda Sumsel, Warga Surabaya Ini Peras Warga Muba Rp100 Juta, Menuduh Bandar Narkoba

Yuk follow Instagram Sriwijaya Post

Serta sukai fanspage Sriwijaya Post

Jangan lupa juga subscribe YouTube Channel SripokuTV

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved