Ajarkan Gunakan Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan, Dinas Perikanan Muba Gandeng BPPP
Seiring maraknya penangkapan ikan yang ada di sungai di Kabupaten Muba menggunakan alat yang tidak diperbolehkan, disiasati oleh Dinas Perikanan Muba.
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Refly Permana
Laporan Wartawan Sripoku.com, Fajeri Ramadhoni
SRIPOKU.COM, SEKAYU - Seiring maraknya penangkapan ikan yang ada di sungai di Kabupaten Muba menggunakan alat yang tidak diperbolehkan, seperti setrum dan racun, disiasati oleh Dinas Perikanan Muba.
Dimana, Dinas Perikanan Muba menggandeng Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan memberikan pelatihan terhadap sejumlah nelayan yang ada.
Plt Kepala Dinas Perikanan Muba, Hendra Tris Tomy SSTP, mengungkapkan besarnya potensi perikanan di Kabupaten Muba dikarenakan terdapat dua sungai besar seperti Sungai Batanghari Sembilan dan Sungai Musi, belum termasuk anak sungai lainnya.
Hal ini menjadikan sumber daya ikan yang melimpah.
• Inilah 7 Ide Kencan Hemat di Hari Valentine: dari Piknik, Pergi ke Museum hingga Memasak Bersama
Oleh karena itu, pihaknya memberikan pelatihan agar masyarakat mengetahui betapa pentingnya menjaga kelestarian ikan.
"Kita sebagai masyarakat Muba berkewajiban menjaga melestarikan dan keberlangsungan hidup Ikan sungai, agar tetap ada dan juga dibutuhkan.
Selain itu, ikan yang ada dapat dimanfaatkan menjadi olahan dan menjadi nilai tambah penghasilan masyarakat,"kata Tomy, Kamis (13/2/20).
Upaya yang dilakukan Dinas Perikanan dengan telah menjaga kelestarian perikanan di Musi Banyuasin, yaitu mensosialisasikan kepada masyarakat agar dalam penangkapan iklan menggunakan alat tangkap yang ramah terhadapat lingkungan dan kelestarian ikan.
“Saya pikir masih ada masyarakat dalam menangkap iklan dengan cara yang salah, seperti mengunakan setrum, racun yang dapat merusak keberlansungan habitat ikan.
• Cara Honda Memenangkan Pasar Motor di Indonesia yang tidak Hanya Mengedepankan Produk Berkualitas
Apabila masyarakat dalam menangkap ikan secara normal tentu Habitat iklan tetap terjaga dan ketersediaan ikan tetap terjaga,”ungkapnya.
Pihaknya terus berupaya dalam menciptakan kelestarian iklan dengan cara melaksanakn penebaran ikan (restocking).
Oleh karena itu, pihaknya menggandeng Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP)Tegal, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk mengadakan pelatihan pembuatan dan pengoperasian alat tangkap dan pelatihan diversifikasi olahan dan pengemasan produk yang memang sudah lama masyarakat lakukan sejak tahun 2011.
"Kita berharap dengan adanya pelatihan ini memberikan inovasi baru dalam pengelolaan iklan untuk kesejahtraan nelayan dan mendapatkan informasi metode penangkapan ikan yang lebih efektif dan rama lingkungan," tambahnya.
Tomy menambahkan untuk biaya acara di tanggung oleh pihak Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP)Tegal dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), begitupula untuk transport dan uang saku di tanggung semua pesertanya yang mengikuti sebanyak 70 perserta, selama tanggal 13 -15 Februari 2020.
“Pemateri yang hadir dari BPPP Tegal.
Nah, setelah kegiatan ini kita harapkan cara-cara lama untuk tidak digunakan lagi sehingga kelestarian ikan bisa terus terjaga,” tutupnya.
Ket foto : Sejumlah nelayan dan masyarakat ketika mengikuti pelatihan dan pembuatan tanggkap ikan yang dilaksanakan pada Dinas Perikanan Muba.