Lihat Gaya Duduk Idham Azis, Kaki Diangkat ke Atas Kursi Padahal Bersebelahan dengan Tito Karnavian
Lihat Gaya Duduk Idham Azis, Kaki Diangkat ke Atas Kursi Padahal Bersebelahan dengan Tito Karnavian
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Mantan petinju profesional ini bahkan pernah sengaja ke Jakarta menemui Tito yang waktu itu menjabat Kapolda Metro Jaya.
Eli masih ingat apa saja kebiasaan Tito Karnavian semasa kecil.
Bersama teman-teman sebayanya, Tito Karnavian jago berenang.
Rumahnya hanya berjarak 15 meter dari Sungai Musi.
“Kami biasanya PP (pulang-pergi) menyeberangi sungai musi. Dia badannya tidak terlalu tinggi, tetapi kekar," kata Eli.
Eli biasanya memanggil Tito Karnavian dengan sapaan Kotit.
Sapaan ini bermula dari seringnya Tito memanggil nama temannya dengan cara membaca terbalik seperti Eli, dipanggi Ile.
Tito Karnavian sejak kecil dikenal keras dan selalu ingin jadi pemenang.
Apalagi saat main tembak-tembakan menggunakan pistol kayu.
Ia bahkan rela seorang diri menjadi koboi, sedangkan sepuluh temannya menjadi penjahat.
Eli mengaku sangat susah mengalahkan Tito Karnavian bermain tembak-tembakan.
Pasalnya, saat kena tembak ia tidak pernah mau mengalah.
Selalu beralasan yang tertembak adalah tangan atau kaki.
“Kalau sudah seperti itu bakal ramai. Kadang ujung-ujungnya bertengkar.
Pernah kepalanya berdarah akibat berkelahi,” ujar Eli sambil tertawa yang dikutip dari Tribun Sumsel.
Eli sangat bersemangat menceritakan masa kecil Tito.
Duduk di teras sambil menghadap rumah Tito semasa kecil, Eli juga ingat temannya itu suka membaca.
Setelah bermain, Tito Karnavian pulang untuk membaca.
Kalau membaca komik, sekali duduk bisa menghabiskan empat buku sekaligus.
Setelah itu ia keluar rumah untuk menemui teman-temannya.
Kemudian menceritakan detil apa saja yang sudah dibacanya tadi.
Eli terakhir bertemu Tito saat temannya itu menjabat Kapolda Metro Jaya.
Ia sampai harus menjalani pemeriksaan berlapis-lapis sebelum bisa bertemu sahabatnya itu.
Sepulang dari sana, Eli membawa serta dua foto seukuran buku tulis.
“Rasanya bangga, kawan waktu kecil berhasil. Kita tidak tercapai cita-cita, tetapi ada kawan yang berhasil,” ungkapnya.
• Prostitusi Online Libatkan Empat Pelajar Terbongkar, Berkat Laporan Pihak Hotel
• Kronologi Kakak Adik Perkosa Teman Kecil di Kebun Jengkol, Korban Ngantuk Pasca Makan Nasi
• Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Palembang Hari Ini, Kamis 31 Oktober 2019, Cerah Sepanjang Hari
Saat berada di kelas 3 Sekolah Dasar, Tito Pada dan keluarga pindah rumah.
Masih di Jalan PSI Kenayan, lokasinya hanya berjarak 100 meter dari tempat sebelumnya.
Rumah kedua ini lebih bagus, berdinding bata terdiri dari dua lantai, lokasinya di pinggir jalan raya.
Dikutip dari Tribun Sumsel yang menjumpai ibu kandungnya, Hj Kordiah di ruang belakang rumah bercat cream ini, terlihat foto-foto Tito Karnavian semasa menjabat Kapolda Papua.
Kordiah, dijumpai sedang duduk santai di ruang belakang rumah.
Rumah ini tampak asri, ruangan belakang rumah tanpa dinding sehingga sirkulasi angin sangat baik.
Di dekat Kordiah duduk terdapat kolam ikan dengan air yang jernih.
Ibu Tito Karnavian semasa muda adalah bidan di Puskesmas Karang Anyar yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
Lahir dari keluarga sederhana sehingga tidak ada yang menyangka bahwa dia menjadi orang nomor satu di Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
• Jadwal Sholat atau Waktu Sholat untuk Daerah Kota Palembang, Hari Ini Kamis 31 Oktober 2019
• Jadi Calon Kapolri, Komjen Pol Idham Azis: Mimpi pun Tidak
• Pengamat: Kenaikan Iuran BPJS Bisa Berdampak pada Resiko Perekonomian, Ini Sarah untuk Pemerintah