Virus Corona Berdampak Kenaikan Harga Bawang Putih
Kenaikan harga bawang dalam sepekan disebabkan pasokan bawang putih dari agen Pasar Induk Jakabaring Palembang, berkurang.
KOMODITAS bawang putih mengalami kenaikan harga sejak satu minggu terakhir dari harga awal hanya Rp 35.000/Kg, kini melonjak naik hingga 100 persen atau berada diangka rata-rata Rp 55.000/Kg hingga Rp 60.000/Kg. Kenaikan ini dipicu dari virus corona yang terjadi Negara China.
Tentu saja, kenaikan ini memberikan pengaruh terhadap daya beli masyarakat, yang secara umum, khususnya di Kabupaten Banyuasin mengalami penurunan karena harga komoditas perkebunan, seperti karet dan sawit tidak begitu bagus.
Hendri pedagang pasar tradisional Banyuasin, Senin (10/2/2020) menyebutkan, kenaikan harga bawang dalam sepekan disebabkan pasokan bawang putih dari agen Pasar Induk Jakabaring Palembang, berkurang. Sebab itu, harga bawang naik drastis dalam sepekan.
"Harga bawang, meroket hingga harga Rp 60 ribu dari harga sebelumnya hanya Rp 30 ribu per kilogram," kata Hendri pada wartawan yang mengeluh dengan naiknya harga bawang, konsumen beralih ke bahan racikan siap masak.
Di ungkapkan Hendri, kenaikan harga bawang putih disebabkan pasokan menipis yang diterima agen. Pedagang hanya menduga adanya virus Corona terjadi kenaikan harga, karena impor dari Negera China terhambat. Sebab itu, dirinya terpaksa menjual bawang putih dengan harga Rp 60 ribu karena harga dari agen sudah mahal.
"Untuk bawang putih memang naik, tapi bawang merah harganya masih stabil," ujarnya berharap pemerintah bisa mencari solusi terkait kenaikan harga di agen karena berdampak dengan pendapatan.
Ditambahkan Martin pedagang bawang Pasar Betung Banyuasin, tingginya harga bawang putih, berdampak kepada konsumen yang mengurangi membeli bawang putih dan beralih ke bumbu dapur siap saji.
"Ibu-ibu rumah tangga lebih membeli bbu dapur yang siap saji, harga terjangkau dari pada membeli bawang putih dengan harga mahal," ucap Martin panjang lebar, yang tidak dapat memaksa konsumen harus membeli bawang putih.
Sementara itu, Tri Dinata salah satu petugas Pendataan harga komunitas Pasar Betung membenarkan, adanya kenaikan bawang putih di Pasar Betung Banyuasin.
Ketika ditanya apa penyebab kenaikan harga bawang, Tri Dinata menyebutkan, ada dugaan stok pasokan bawang putih di agen berkurang. Itulah penyebab harga naik dipasaran. Hal tersebut juga bisa dipacu maraknya virus Corona.
"Konsumen sekarang beralih kepada bumbu dapur yang siap saji dari pada membeli bawang putih," tandasnya.
Warga lain juga berpendapat agar pemerintah pusat tidak bergantung dengan pasokan dari China, tetapi juga harus berpikir ke negara-negara lain, seperti India atau lainnya.
"Jika China sedang bermasalah, kenapa harus bergantung ke China. Coba, cari alternaltif di negara lain kalau memang mau impor. Atau perkuat sektor pertanian sehingga Indonesia lebih mandiri," kata Sofyan, yang mengaku kesal dengan kebijakan pemerintah saat ini yang tidak memberikan solusi terhadap persoalan yang terjadi. (mbd)