Untuk Kemajuan Karier, Tidak Selalu Harus Jadi Manajer

Promosi menjadi manajer atau pemimpin bisa berarti perubahan tidak bahagia dari apa yang mereka lakukan dan nikmati.

Editor: Bejoroy
zoom-inlihat foto Untuk Kemajuan Karier, Tidak Selalu Harus Jadi Manajer
ISTIMEWA
Ilustrasi - Di banyak perusahaan, "menaiki anak tangga untuk kemajuan karier biasanya berarti satu hal. Yaitu, dipromosikan ke jajaran manajerial.

SRIPOKU.COM - Di banyak perusahaan, "menaiki anak tangga untuk kemajuan karier biasanya berarti satu hal. Yaitu, dipromosikan ke jajaran manajerial.

Namun, banyak karyawan berbakat tidak tertarik mengelola orang lain atau bertanggung jawab atas pekerjaan tim.

Bagi mereka, promosi menjadi manajer atau pemimpin bisa berarti perubahan tidak bahagia dari apa yang mereka lakukan dan nikmati.

5 Fakta Perjalanan Karier Ria Irawan, Jago Akting Sejak Kecil, Eksis Sebagai Aktris dan Penyanyi

Jadi Manajer Sriwijaya FC U-18 Wawako Pagaralam Muhammad Fadli, Ternyata Ini Alasannya

Hal seperti itu juga dapat melukai atasan, jika seseorang yang mereka promosikan tidak bahagia atau tidak terampil dalam manajemen.

Lagipula, manajer yang buruk sering menjadi alasan mengapa karyawan memiliki performa buruk atau mengundurkan diri.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Walau begitu, individu yang tidak ingin menjadi manajer, tetap menginginkan peningkatan dalam hal gaji, wibawa, dan apa yang mereka hasilkan.

Apa yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan karyawan berbakat non-manajer?

Perusahaan perlu memertimbangkan membuat jalur kedua untuk promosi, kata Johnny Taylor, presiden dan CEO Society for Human Resource Management (SHRM).

"Ada dua tangga, satu adalah tangga kompensasi dan satu lagi tangga kenaikan jabatan."

"Kontributor individu tidak selalu menginginkan kenaikan jabatan, tapi mereka tetap perlu ada kenaikan," kata Taylor.

Atasan juga butuh fokus pada cara-cara agar karyawan dapat meningkatkan keterampilan mereka dan tetap terlibat, selain menghasilkan lebih banyak uang.

Perusahaan yang tidak menawarkan peluang pertumbuhan dapat berisiko menyisihkan beberapa talenta terbaik, kata presiden Work Institute, Danny Nelms, yang mempelajari keterlibatan dan retensi karyawan.

"Jika kita tidak dilihat sebagai perusahaan yang berinvestasi pada orang dengan peluang untuk berkembang, kita tidak akan menarik orang yang kita butuhkan," ujar Nelms.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved