Mengenal Beberapa Pengobatan Kanker Paru: dari Imuno Onkologi hingga Imuno Onkologi: Paling Baru
Batuk terus-menerus, nyeri dada, merasakan kelelahan berlebih, dan sesak napas merupakan beberapa gejala yang tidak bisa dianggap remeh.
SRIPOKU.COM - Batuk terus-menerus, nyeri dada, merasakan kelelahan berlebih, dan sesak napas merupakan beberapa gejala yang tidak bisa dianggap remeh. Bisa saja, gejala tersebut merupakan gejala munculnya kanker paru pada diri seseorang.
Di Indonesia, menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), Global Cancer Observatory 2018 menyatakan terdapat sebanyak 30.023 jiwa penderita kanker paru dengan angka kematian mencapai 26.095 jiwa.
Pada umumnya, kanker paru tidak akan menampakkan gejala yang serius hingga tahap menengah, hanya gejala ringan pada masa awal.
• Inilah 12 Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Kanker Paru
• Kanker Paru Masih Menjadi Kanker Pembunuh Pria Dewasa Nomor 1 di Indonesia
• Ramalan Bintang Kesehatan Sabtu 8 Februari 2020: Taurus Waktunya Istirahat, Perasaan Gemini Lelah
Gejala spesifik pada kanker paru terdeteksi setelah penderita memasuki stadium akhir. Hal ini yang kemudian mengakibatkan mortality rate untuk kanker paru di Indonesia cukup besar.
Terdapat beberapa pengobatan kanker paru yang bisa dilakukan oleh pasien. Untuk penjelasan lebih lanjut, simak ulasan Kompas.com berikut.
1. Kemoterapi
Kemoterapi adalah salah satu terapi yang kerap digunakan pasien untuk melawan kanker. Terapi ini menggunakan sejumlah obat untuk membunuh sel kanker atau menghentikannya tumbuh dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Melansir Kompas.com, Jumat (14/8/2019), ada beberapa jenis obat yang dipakai dalam kemoterapi. Obat tersebut bisa berbentuk cairan atau pil. Untuk dosis dan penggunaan obatnya, tergantung dari anjuran yang dokter berikan, bisa harian, mingguan, atau bulanan.
Setelah beberapa kali pengobatan kemoterapi, dokter akan mengetahui respons tubuh pasien terhadap pengobatan itu.
Adapun cara mengetahuinya melalui tes darah atau pemindaian tubuh untuk mengetahui apakah sel tumor sudah berkurang atau belum.
Ilustrasi kemoterapi, terapi pengobatan kanker. Ilustrasi kemoterapi, terapi pengobatan kanker.
Meskipun menjadi pengobatan yang sering dilakukan pasien, kemoterapi punya beberapa kelemahan. Salah satunya adalah besarnya efek samping yang dihasilkan.
Efek samping muncul karena obat-obatan yang dikonsumsi tidak memiliki kemampuan membedakan sel kanker yang berkembang pesat secara abnormal dengan sel sehat yang secara normal juga memiliki perkembangan pesat, seperti sel darah, sel kulit, serta sel-sel yang ada di dalam perut.
Adapun beberapa efek samping yang dialami pasien di antaranya rambut rontok, nyeri di sebagian tubuh, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sesak napas, kelainan detak jantung, dan merasakan lelah serta lesu sepanjang hari.
2. Radioterapi
Pengobatan yang bisa dilakukan pasien kanker paru lainnya adalah radioterapi. Terapi ini menggunakan partikel berenergi tinggi atau gelombang untuk menghancurkan atau merusak sel-sel kanker.

Menurut artikel Kompas.com, Rabu (10/10/2018), radioterapi merupakan salah satu pengobatan kanker yang cukup umum, baik itu dilakukan terpisah atau bersamaan dengan pengobatan lainnya.
3. Terapi Target
Terapi target adalah metode pengobatan penyakit kanker paru-paru yang menggunakan obat-obatan untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.