Mengenal Beberapa Pengobatan Kanker Paru: dari Imuno Onkologi hingga Imuno Onkologi: Paling Baru

Batuk terus-menerus, nyeri dada, merasakan kelelahan berlebih, dan sesak napas merupakan beberapa gejala yang tidak bisa dianggap remeh.

Editor: Bejoroy
http://style.tribunnews.com/
Batuk terus-menerus, nyeri dada, merasakan kelelahan berlebih, dan sesak napas merupakan beberapa gejala yang tidak bisa dianggap remeh. Bisa saja, gejala tersebut merupakan gejala munculnya kanker paru pada diri seseorang. (express.co.uk) 

Prosedur ini sebenarnya mirip dengan kemoterapi. Hanya saja setiap pasien mendapat pengobatan yang berbeda dan pemberian obat dilakukan pada sel yang abnormal.

Pasalnya, pengobatan ini harus disesuaikan dengan marker molekuler dari mutasi sel. Salah satu terapi target yang berhasil dan tersedia obatnya di Indonesia adalah penghambat Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR).

4. Imuno Onkologi
Di Indonesia, terapi imuno onkologi merupakan standar pengobatan terkini untuk kanker paru.

Namun demikian, pengobatan ini masih diperuntukkan bagi penderita kanker stadium empat atau setelah pengobatan lini pertama seperti pembedahan dan kemoterapi belum berhasil mengalahkan sel kanker penderita.

Imuno Onkologi.
Imuno Onkologi. (Hello Sehat)

Kepala Divisi Hematologi-Onkologi Medik, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran (FK) Universtas Gadjah Mada (UGM), dr. Johan Kurnianda, SpPD, KHOM, FINASIM, menjelaskan pada prinsipnya imuno onkologi adalah suatu konsep pengobatan yang mengandalkan kemampuan dari sistem kekebalan tubuh atau sistem imun dalam melawan benda asing.

“Kenapa muncul konsep seperti itu? Karena kanker mempunyai dua kemampuan utama, yaitu menghindari atau sembunyi dari sistem kekebalan tubuh kita dan kedua mampu melemahkan suatu sel di dalam sistem kekebalan tubuh yang disebut dengan Sel T,” ujar dr Johan kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (19/11/2019).

Saat ini, pengobatan imuno onkologi yang telah banyak dipakai adalah checkpoint inhibitor yang salah satunya adalah anti PD-1. Mekanisme kerja dari anti-PD1 ini adalah mencegah kematian sel limfosit T akibat proses perusakan yang dilakukan oleh sel kanker.

Jenis kanker yang terbukti bisa dilakukan terapi imuno onkologi adalah kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) atau non-small cell lung cancer (NSCLC).

Salah satu penelitian terbaru, yakni Keynote-001 membuktikan bahwa penderita kanker paru stadium 4 dengan kadar tersebut apabila diberikan penanganan imuno onkologi harapan hidupnya meningkat.

“Dari yang tadinya dalam 5 tahun kurang dari 5 persen harapan untuk hidup, kini berlipat ganda sebesar 5 kali menjadi 25 persen,” jelas dokter yang bertugas di RS Sardjito Yogyakarta ini.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengobatan imuno onkologi, silakan berkunjung ke laman www.lawankankerdaridalam.com.

Penulis: Alek Kurniawan|Editor Sri Noviyanti

Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://sains.kompas.com/ dengan Judul:
Mengenal Beberapa Pengobatan Kanker Paru, Nomor 4 Paling Baru

Jangan lupa juga follow Instagram Sriwijaya Postdi bawah ini:

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved