Kawasan Langganan Banjir di Lahat

2 Kelurahan Rawan Banjir, Pemkab Lahat Sayangkan Warga tidak Dukung Program Perluasan SPAL

Untuk informasi, dua keluarhan di Lahat rawan banjir. Yakni, Kelurahan Pasar Lama dan Talang Jawa, dan sebagian besar warga Lahat tahu itu.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Refly Permana
sripoku.com/ehdi amin
Banjir di Kelurahan Pasar Lama, salah satu kelurahan di Lahat yang sering terjadi banjir ketika hujan. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin

SRIPOKU.COM, LAHAT - Untuk informasi, dua keluarhan di Lahat rawan banjir.

Yakni, Kelurahan Pasar Lama dan Talang Jawa, dan sebagian besar warga Lahat tahu itu.

Tak jarang, setiap kali hujan tiba, keemasan akan banjir selalu saja muncul di benak mereka.

Kondisi memang benar adanya.

Banjir selalu terjadi di dua kelurahan yang berada di tengah Kota Lahat ini.

Warga Lahat Mulai Tinggikan Barang-barang Takut Air Masuk Rumah, Hujan Tambah Deras

Selain hujan yang cukup tinggi banjir kerap terjadi lantaran padatnya penduduk dan kecilnya Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) .

Belum lagi adanya ula oknum warga yang sengaja membuang sampah dan membangun di atas saluran.

Kepala BPBD Lahat, Marjono, SE mengatakan banjir yang kerap melanda dua kelurahan tersebut solusinya yakni dilakukanya pelebaran SPAL.

Namun, kata Marjono itu hatus mendapat dukungan dari warga itu sendiri.

"Ya sudah sejak lama disana (dua kelurahan) saat hujan bisa dipastikan banjir karena memang padat penduduk.

Sementara SPALnya sangat kecil sehingga tak mampu menampung air. Solusinya dibesarkan, "ujar Marjono, Jumat (7/2/2020).

Namun sayangnya, warga tidak merespon itu.

Mengapa demikian, di zaman bupati sebelumnya, kata Marjono, pernah ada program pelebaran SPAL di kawasan tersebut.

BREAKING NEWS: Sejumlah Lokasi di Lahat Digenangi Air Setinggi Betis Orang Dewasa, Hujan Masih Turun

Namun, warga tidak mendukung sehingga program tersebut gagal.

"Ya mungkin alasanya kalau dilebarkan rumah warga bisa tergusur.

Apalagi sepanjang aliran Ayek Apul tersebut sudah berdiri bangunan rumah.

Bahkan ada yang bangn persis di atasnya.

Kalau warga mau merelakan rumahnya untuk perluasan SPAL pemerintah pasti mau bangunya, "ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved