Banjir di PALI
Evakuasi Korban Banjir, BPBD Pali Dirikan Posko, Tapi Warga Pilih Tinggal di Rumah Keluarga
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mendirikan posko, untuk evakuasi warga yang terendam banjir.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mendirikan posko, untuk evakuasi warga yang terendam banjir.
Musibah banjir yang melanda kawasan Talang Pipa, Kelurahan Talang Ubi Barat, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Minggu (2/2/2020).
Selain itu, BPBP Pali juga menurunkan dua unit perahu karet untuk membantu aktivitas sehari-hari warga.
Junaidi Anuar Kepala BPBD PALI mengatakan, bahwa untuk meringankan beban warga terkena dampak bencana banjir, pihaknya mendirikan posko evakuasi.
Posko ini didirikan di pelataran lapangan depan Koramil Terminal Kecamatan Talang Ubi yang jaraknya hanya 100 meter dari lokasi banjir.
"Ada empat RT yang terdampak banjir. Serta ada 307 Kepala Keluarga dan 22 rumah yang terendam banjir," ungkap Junaidi Anuar, Minggu (2/2/2020).
Menurut dia, saat ini belum ada warga yang mengungsi di tenda darurat yang didirikan BPBD PALI.
hal ini lantaran, meski ada yang mengungsi warga lebih memilih tinggal di tempat keluarga mereka lainnya di daerah yang relatif aman dari banjir.
"Sementara baru satu tenda yang kita didirikan mengantisipasi hal tidak diinginkan. Kita bakal tambah tenda jika air kembali tinggi," ujarnya.
Korban banjir, di kawasan Talang Pipa Kelurahan Talang Ubi Barat Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), mulai mengeluhkan sakit.
Mayoritas warga sakit gatal-gatal akibat air banjir yang merendam, Minggu (2/2/2020).
Bencana banjir yang melanda 250 di empat Rukun Tetangga (Rt) 02,03,04, dan Rt 07.
Dari data itu, sebanyak 22 rumah warga serta 307 KK terendam banjir.
Pemerintah pun membuka posko pengobatan di lokasi banjir di Masjid Al Isriqomah Jalan Talang Pipa Kelurahan Talang Ubi.
Sedikitnya sudah ada 34 warga yang terdata berobat di posko kesehatan dari tim Public Safety Center (PSC) 119 Dinas Kesehatan PALI.
Dita Novita S.kep Ners petugas PSC 119 PALI mengatakan, bahwa mayoritas warga yang datang kemari kebanyakan mengeluhkan gatal-gatal karena terdampak banjir.
"Sementara ini sudah ada 34 warga yang berobat dan meminta obat maupun cek kesehatan." ungkap Dita, Minggu (2/2/2020).
Pihaknya mendirikan posko darurat lantaran melakukan penanganan untuk warga terdampak banjir.
"Selain gatal-gatal warga juga mengeluhkan kesetan mereka, seperti pusing dan batuk pilek kepada posko kesehatan," ujarnya.
Sementara, Rusmaidah (48) warga Talang Pipa Kelurahan Talang Ubi Barat Kecamatan Talang Ubi mengatakan, bahwa banjir merendam rumahnya sudah setinggi pinggang orang dewasa.
"Kami sudah sebagian memindahkan barang kami ke atas rumah yang berada di lantai dua," jelasnya.
Sedikitnya akibat banjir ini, 250 rumah warga dan 22 rumah terendam banjir yang dialami sebanyak 307 kepala keluarga (KK) di empat rukun tetangga (Rt) 02,03,04 dan 07 di Kelurahan Talang Ubi Barat.
Menurut Randy (30) warga RT 04, bajir di kawasan ini selalu datang setiap tahun di musim hujan.
"Setiap tahun tempat kami selalu tergenang air saat sungai Abab meluap, tapi tidak separah tahun-tahun sebelum sungai Abab di perlebar," katanya
Randy berharap ada solusi dari pihak pemerintah agar banjir yang datang setiap tahun di tempat tinggalnya dapat segera di atasi.
"Kami harap pemerintah bisa mencarikan solusi kedepannya agar kawasan ini tiap tahunnya tak lagi tergenang banjir.
Akibat banjir ini beberapa fasilitas publik seperti jembatan darurat terbuat dari kayu hanyut dibawa arus dan rumah kampung KB turut terendam.
Teks foto:
Trc BPBD PALI mendirikan posko tenda darurat antisipasi jika ada warga yang mengungsi akibat kediamannya kebanjiran.