Tolong Evakuasi Anak Kami
Rizki mengungkapkan Selain khawatir akan virus Corona yang sudah menyebar, ia khawatir tak lagi dapat kembali ke Indonesia.
SEKAYU, SRIPO — Sejumlah mahasiswa yang asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) saat ini mulai kesulitan makanan dan minuman. Hal tersebut setelah merebaknya virus Corona, salah satu warga Muba Rizky Andika yang merupakan mahasiswa Dusun 2 Desa Langkap Kecamatan Babat Supat Kabupaten Muba yang saat ini mengenyam program pendidikan Government Scholarship turut mengalami kecemasan.
"Kami sangat takut, tolong evakuasi kami, Untuk mendapatkan masker saja saat ini sangat sulit, kami mohon agar bantuan segera bisa didatangkan," ungkap Rizki yang berdomisi saat ini Kota Nanning Provinsi Guangxi China dan kuliah di School of Internasional Education NCVT Nanning Guangxi, Cina.
• Dokter Zaki Penemu Virus Corona 2019 nCOV Bikin Arab Saudi Marah dan Dipecat RS Tempatnya Bekerja
• Heboh WNA Tiongkok Bekerja di Muaraenim Suspect Virus Corona, Ini Penjelasan RS Rabain Muaraenim
Rizki mengungkapkan Selain khawatir akan virus Corona yang sudah menyebar, ia khawatir tak lagi dapat kembali ke Indonesia. Terutama apabila tempatnya tinggal sudah diblok.
"Kami sedang koordinasi dengan KBRI di China. Kami masih menunggu kabar dari pemerintah di Sumatera Selatan, kami ingin pulang. Saya juga barusan Chating dengan bapak bupati dan saya bangga dengan beliau yang langsung respon cepat keluhan warganya dan kami akan siap mengikuti prosedur yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan KBRI sesuai prosedur yang diarahkan Bapak Bupati Dodi Reza,” ungkapnya.
Sementara, Asiana ibunda dari Rizky Andika mengatakan bahwa ia saat ini sangat cemas dengan keadaan sang anak yang berada di Wuhan, China. Rizky Andika diungkapkannya baru berkuliah setelah lulus dari SMK 2 Muhamadiyah Palembang dan baru berjalan kurang lebih 3 bulan.
“Sangat cemas saya pak, dia menelepon saya kalau disana sangat sepi. Untuk makanan saja sangat susah, kalau juga ada makanan itu juga harganya sangta mahal,”ungkap Asiana, ketika dikonfirmasi melalui ponsel pribadi miliknya.
Tidak hanya sang ibu saja, menurut Asiana sang ayah Abdul Kadir juga mengalami kecemasan yang sama melihat kondisi sang anak. Pihak keluarga mengharapkan kalau bisa sang anak bisa pulang ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarga.
“Kita berharap Rizky bisa pulang ke Indonesia dan bisa berkumpul bersama lagi, kalau wabah virus corono berakhir Rizku bisa kembali berkuliah dengan jurusan Akamigasnya. Saya harap pemerintah dapat menyambung lidah kami ini,” jelasnya.
Terpisah, Bupati Muba Dodi Reza Alex langsung berkomunikasi dengan Rizky untuk menanyakan kabarnya, dirinya juga menjelaskan kepada Rizky saat ini tengah berkoordinasi dengan Kemenlu dan KBRI serta Pemerintah Pusat agar segera mengevakuasi dan mendesak Pemerintah China untuk segera memberikan izin evakuasi.
"Sehingga apa yang dibutuhkan oleh warga Indonesia termasuk Warga kami ananda Rizki kita lakukan sebaik mungkin dan kami upayakan ananda Rizki dipulangkan ke Indonesia dengan mekanisme sesuai SOP," yang saat ini diberlakukan tegasnya.
Dodi Reza Alex berpesan kepada Rizky dan teman teman disana ikuti semua prosedur yang diarahkan oleh KBRI dan minimalisir keluar rumah.
"Kalian sabar, hindari keramaian dan istirahat yang cukup, Kami akan terus memonitor tindak lanjut yang terbaik buat Kalian disana dengan Pemerintah RI situasi saat masih menunggu izin China untuk evakuasi dan InshaAllah semua upaya kita akan diridhoi Allah SWT," tutupnya.
Berdasarkan informasi dari Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) Cabang Wuhan, ada sebanyak 245 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, di mana sebanyak 93 orang mahasiswa belajar di Kota Wuhan. Namun menurut data Kementerian Kesehatan RI, WNI yang ada di Hubei berjumlah 243 orang, termasuk 100 mahasiswa. (dho)