Berita Muratara
Pura-pura Mati Wanita Muratara Ini Selamat dan tidak Jadi Diperkosa, Kini Ia Menuntut Keadilan
Degan tubuh bersimbah darah karena dibacok pelaku yang hendak memerkosanya, Nb jatuh dan pura-pura mati sehingga pelaku membuangnya di semak-semak.
Sebelumnya diberitakan, Nb menjadi korban penganiayaan dan pelecehan oleh EH pada tanggal 12 Juli 2009.
Pelaku EH baru bisa ditangkap polisi setelah buron selama 10 tahun pada Oktober 2019 di kediamannya di Kota Lubuklinggau.
Penganiayaan itu bermula saat korban hendak pergi ke ladang sendirian melewati kebun karet di Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara.
Tiba-tiba pelaku EH muncul dari semak-semak dan langsung menarik baju korban dari belakang.
Korban memberontak dan berlari, namun pelaku mengejar korban hingga dapat lalu memukul pundak dan kepala korban menggunakan kayu.
Korban masih tetap berusaha berlari namun pelaku tak berhenti mengejar hingga berhasil membacok korban menggunakan senjata tajam jenis pisau panjang.
Korban mengalami luka bacok di pergelangan tangan kanan, leher sebelah kanan, tangan kiri, pelipis sebelah mata kanan sampai hidung, hingga telinga kiri terputus.
Dalam keadaan bersimbah darah, korban terduduk di tanah dan terjatuh lalu pura-pura mati.
Korban kemudian dibopong oleh pelaku dan dibuang ke semak-semak sejauh 10 meter dari tempat kejadian.
Pelaku sempat melecehkan korban, namun tak sampai memperkosa korban dan langsung melarikan diri.
Sekitar 15 menit kemudian korban bangun dengan kondisi luka parah lalu berteriak meminta pertolongan.
Saat itu ada warga bernama M Nur mendengar teriakan korban lalu mendekat dan melihat korban sudah berlumuran darah.
M Nur mencari bantuan dan bertemu dengan warga lain bernama Saimi, lalu membawa korban ke Puskesmas Karang Jaya untuk mendapatkan pertolongan medis.
Korban mengalami luka yang cukup parah, sehingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit dr Sobirin di Lubuklinggau hingga dirawat selama 15 hari.
Korban selamat, namun mengalami cacat di bagian pergelangan tangannya karena tidak bisa berfungsi secara normal lagi serta telinga kirinya terputus. (cr14)