RSMH Palembang Sediakan Dua Ruang Isolasi

Ruangan ini berada cukup jauh dan belakang terpisah dari ruangan pasien-pasien di RSMH lainnya.

Editor: Soegeng Haryadi
https://edition.cnn.com/
Ilustrasi - Virus corona. 

PALEMBANG, SRIPO -- Dua ruangan khusus atau isolasi berukuran 3x4 meter disediakan oleh RSMH Palembang untuk menangani jika ada orang yang diduga atau terinfeksi virus korona.

Ruangan ini berada cukup jauh dan belakang terpisah dari ruangan pasien-pasien di RSMH lainnya. Tepatnya, ruangan ini berada disebelah ruang instalansi forensik RSMH Palembang.

Terlihat satu ruangan ada satu kasur yang dilengkapi peralatan khusus seperti negatif preasure (tekanan negatif), ronsen, laboratorium dan peralatan lain, para petugas juga dilengkapi peralatan safety agar tidak tertular.

Direktur Medik dan Keperawatan RSMH, dr Zubaedah mengatakan saat ini pihaknya baru menyiapkan dua ruangan terlebih dahulu.

"Saat ini kita baru siaga dua ruangan yang kita siapkan khusus jika ada orang yang diduga terkena virus korona. Jika memang dibutuhkab banyak ya kita siap saja karena kita ada ruangan lainnya," jelasnya.

Lanjut dia, pada prinsipnya penanganan bagi pasien seperti ini yakni benar-benar tidak boleh kontak dengan orang lain sehingga ruangan dibuat khusus dan tidak boleh bercampur.

Ia mengatakan sejauh ini RSMH Palembang belum menerima pasien yang diduga terkena virus korona.

"Alhamdulilah sejauh ini belum ada. Dan kita juga sudah kerjasama dengan berbagai pihak. Maka jika ada kan langsung dibawa kesini," ungkapnya.

Zubaedah menjelaskan, untuk ciri-ciri orang terkena atau diduga suspek virus korona yakni dipastikan ia pulang dari negara endemis seperti Wuhan, China dan negara lainnya.

Tidak semua orang yang datang dari luar negeri yang bisa diindikasi tertular virus itu, namun utamanya dicurigai bagi mereka yang pulang dari Wuhan, China.

"Ciri-cirinya sama dengan demam, batuk, pilek. Namun tingkat keganasannya lebih dari yang lain. Kalau terlambat penanganannya, bisa menyebabkan kematian," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSMH Palembang, Mohammad Syahril menegaskan pihak RSMH telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus korona yang saat ini tengah melanda dunia.

Ia mengatakan tim khusus ini sudah disiagakan dan telah lama dibentuk setelah mendapatkan intruksi dari kementrian.

"Sebenarnya semua RS ini sudah harus siaga dan kami juga sudah terbiasa seperti SARS kemarin dan lain sebagainya," ujarnya.

Lanjutnya, tim khusus ini berjumla sekitar 30an orang yang terdiri dari dokter, tenaga medis, dan lain sebagainya.

"Untuk ruangan pun sudah kita siapkan yakni sebanyak dua ruangan dulu yang dilengkapi alat dan obat-obatan," ujarnya.

Kata Syahril, sejauh ini belum ada pasien yang diduga atau suspek terkena virus mematikan ini.

"Alhamdulilah belum ada dan jangan sampai ada. Karena kan di Jakarta juga negatif dan semoga di Indonesia tidak ada," ungkapnya.

Pihaknya pun juga sudah bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, Dinkes dan juga bandara.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya meminta agar masyarakat tenang dan tidak panik dengan adanya ancaman virus ini.

"Kita selalu mengantisipasi. Dinkes sudah lakukan tugasnya. Mudah-mudahan tidak masuk. Itu (dugaan virus) di Jambi. Sumsel tidak ada. Jadi masyarakat tenang dan jangan panik," kata dia usai menghadiri acara HUT RSMH.

Katanya, pemprov Sumsel sudah mengintruksikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi, Dinkes Kabupaten/Kota, KKP, Imigrasi, pihak pelabuhan dan bandara, hingga instansi terkait untuk mengantisipasi masuknya virus korona.

Bahkan sudah diintruksikan untuk mendeteksi sedini mungkin agar bisa langsung diambil penanganan jika ada yang terindikasi tertular virus tersebut.

"Kita juga sudah meminta kepada Imigrasi dan lainnya untuk benar-benar mewaspadai bagi masyarakat yang baru datang dari luar negeri. Jika dinilai sakit, demam, disertai batuk maka harus langsung membawa penderita tersebut ke rumah sakit rujukan," jelasnya.

Tambahnya, pihaknya telah menunjuk RSMH Palembang sebagai rumah sakit rujukan jika terdapat atau seseorang diduga terkena virus korona ini.

"Kita mengharapkan melalui imigrasi dan dinas kesehatan untuk mendeteksi lebih dini agar cepat diberi tindakan," kata Mawardi. (rie)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved