Nasib Pilu WNI Usai Virus Corona di Wuhan Mewabah, Cemas Menunggu Evakuasi & Takut Kehabisan Makanan
Alfi menyebut, belum ada kejelasan sampai kapan Wuhan akan ditutup, pasalnya baik pemerintah setempat maupun KBRI belum memberikan kepastian informasi
Dokter dan perawat kewalahan, sampai-sampai mereka tidak mengurusi mayat jenazah pasien virus Corona.
Mayat-mayat tersebut hanya dibiarkan bergelimpangan di koridor-koridor rumah sakit, bersebelahan dengan para pasien yang menunggu antrian untuk diperiksa.
Total mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Wuhan berjumlah 93 mahasiswa.
Mereka sudah tidak bisa pulang ke Indonesia, sebab penerbangan rute Wuhan-Indonesia sudah ditutup untuk sementara waktu sampai virus Corona mereda.
Instruksi dari kampus adalah sebaiknya para mahasiswa berdiam diri di kamar masing-masing, agar tidak terjangkit virus mematikan tersebut.
Mereka juga disarankan hindari tempat-tempat keramaian, serta menjaga kebersihan.
Saat pergi ke luar rumah, mereka harus memakai masker, dan setelah dari luar rumah mereka harus mencuci tangan.
Prosedur mencuci tangan juga diharuskan sebelum mereka makan.
Alfi juga kemudian menyebut harga sembako di kota yang terisolasi tersebut.
Naas, sembako mulai mengalami kenaikan harga, pun stoknya pun mulai terbatas.
Dengan sedih, ia mengatakan bagi mereka mahasiswa yang mengandalkan uang beasiswa, kemungkinan biaya hidup mereka kurang mencukupi untuk membeli sembako.
Selanjutnya, ia menginformasikan tentang status evakuasi mahasiswa.
Menurut informasi yang ia terima dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Tiongkok bekerjasama dengan KBRI, mereka belum dapat memberikan kejelasan apakah para mahasiswa dapat dievakuasi.
"Kami semuanya berharap.. jadi.. dapat solusi yang terbaik, bagaimana kami di sini bisa dievakuasi ke kota yang lebih aman lagi.
"Nah, untuk sementara memang yang terbaik ya berdiam diri di kamar, tidak ke mana-mana, jadi memang seperti itu," ujarnya dengan nada pasrah.
Artikel ini telah tayang di Intisari Grid, dengan judul Stok Makanan Sudah Semakin Menipis Hingga Akhirnya Memohon untuk Dievakuasi, Inilah Kesaksian WNI di Wuhan yang Jadi 'Sarang' Virus Corona