Nasib Pilu WNI Usai Virus Corona di Wuhan Mewabah, Cemas Menunggu Evakuasi & Takut Kehabisan Makanan

Alfi menyebut, belum ada kejelasan sampai kapan Wuhan akan ditutup, pasalnya baik pemerintah setempat maupun KBRI belum memberikan kepastian informasi

SRIPOKU.COM - Fenomena virus Corona yang diduga berasal dari Wuhan China hingga kini santer jadi pemberitaan Internasional.

Akhir-akhir ini, abar soal virus Corona kini benar-benar jadi pemberitaan yang disoroti di dunia.

Sebuah video yang memperlihatkan korban virus Corona berjatuhan di jalan beredar luas membuat netizen Indonesia makin takut akan penyebaran virus Corona ini.

Dalam video yang dirilis di media sosial memperlihatkan sejumlah warga Wuhan, sebuah kota di China, tumbang di jalan raya diduga akibat terserang virus Corona.

Terhitung sudah 4 hari kota Wuhan, kota di China tempat virus 2019-nCoV atau Novel Coronavirus telah disegel oleh pemerintah setempat.

Penguncian ini disebabkan karena pemerintah China mengantisipasi penyebaran virus Corona dari Wuhan.

Gegara Virus Corona, Mahasiswa Ini Diusir dari Apartemen di China, Anak Walikota Tarakan Kini Pulang

Dilansir dari Kompas TV, seorang mahasiswa Indonesia di Wuhan, Rio Alfi, membagikan ceritanya terkait kondisi yang terjadi di Wuhan setelah penyegelan kota terjadi.

Alfi mengatakan transportasi umum sudah ditutup, meliputi bus, kereta maupun subway atau kereta bawah tanah.

Wuhan, yang sedang menghadapi musim dingin, terasa sepi meskipun sedang merayakan Tahun Baru China.

Pada 25/1/2020, Alfi menyebut mulai besoknya (26/1/2020) Universitasnya mulai melarang menggunakan sepeda listrik yang disediakan oleh Universitas.

Jika ada yang berkenan menggunakan, harus melalui prosedur registrasi terlebih dahulu.

Otomatis, pilihan transportasi yang dapat penduduk pilih hanyalah dengan berjalan kaki.

Alfi menyebut, belum ada kejelasan sampai kapan Wuhan akan ditutup, pasalnya baik pemerintah setempat maupun KBRI belum memberikan kepastian informasi.

Kota Wuhan sendiri sedang membangun rumah sakit baru, dimulai sejak 23/1/2020 yang nantinya akan digunakan khusus menangani virus Corona.

Hal tersebut tidak lepas dari betapa kewalahannya pihak staff medis berbagai rumah sakit di kota Wuhan menangani beribu-ribu pasien yang terjangkit infeksi virus Corona.

Dokter dan perawat kewalahan, sampai-sampai mereka tidak mengurusi mayat jenazah pasien virus Corona.

Mayat-mayat tersebut hanya dibiarkan bergelimpangan di koridor-koridor rumah sakit, bersebelahan dengan para pasien yang menunggu antrian untuk diperiksa.

Total mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Wuhan berjumlah 93 mahasiswa.

Mereka sudah tidak bisa pulang ke Indonesia, sebab penerbangan rute Wuhan-Indonesia sudah ditutup untuk sementara waktu sampai virus Corona mereda.

Instruksi dari kampus adalah sebaiknya para mahasiswa berdiam diri di kamar masing-masing, agar tidak terjangkit virus mematikan tersebut.

Mereka juga disarankan hindari tempat-tempat keramaian, serta menjaga kebersihan.

Saat pergi ke luar rumah, mereka harus memakai masker, dan setelah dari luar rumah mereka harus mencuci tangan.

Prosedur mencuci tangan juga diharuskan sebelum mereka makan.

Alfi juga kemudian menyebut harga sembako di kota yang terisolasi tersebut.

Naas, sembako mulai mengalami kenaikan harga, pun stoknya pun mulai terbatas.

Dengan sedih, ia mengatakan bagi mereka mahasiswa yang mengandalkan uang beasiswa, kemungkinan biaya hidup mereka kurang mencukupi untuk membeli sembako.

Selanjutnya, ia menginformasikan tentang status evakuasi mahasiswa.

Menurut informasi yang ia terima dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Tiongkok bekerjasama dengan KBRI, mereka belum dapat memberikan kejelasan apakah para mahasiswa dapat dievakuasi.

"Kami semuanya berharap.. jadi.. dapat solusi yang terbaik, bagaimana kami di sini bisa dievakuasi ke kota yang lebih aman lagi.

"Nah, untuk sementara memang yang terbaik ya berdiam diri di kamar, tidak ke mana-mana, jadi memang seperti itu," ujarnya dengan nada pasrah.

Artikel ini telah tayang di Intisari Grid, dengan judul Stok Makanan Sudah Semakin Menipis Hingga Akhirnya Memohon untuk Dievakuasi, Inilah Kesaksian WNI di Wuhan yang Jadi 'Sarang' Virus Corona

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved