Shio Tikus Logam Diramal Jadi Pacekliknya Petani tapi Kejayaan untuk Pengusaha

Tahun ini merupakan shio tikus logam. Shio ini diramal bakal menjadi momen sulit untuk para petani, namun kejayaan untuk pengusaha.

Penulis: anisa rahmadani | Editor: Refly Permana
sripoku.com/anisa
Perayaan imlek di Klenteng Dewi Kwan Im 10 Ulu Palembang. 

Laporan wartawan sripoku.com, Anisa Rahmadani

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Harun selaku Humas Klenteng Dewi Kwan Im menyatakan tahun ini akan dipimpin oleh shio tikus logam.

Makna dari shio ini, menurutnya, itu tergantung individu masyarakat Tionghoa itu sendiri.

"Itu tergantung individunya masing-masing. Tikus itu kan kecil, kalau mau cari makan, ia baru keluar di malam hari," ungkapnya.

Namun, ia sendiri memaknai shio tikus logam itu shio yang sedikit sulit dibanding shio lainnya.

Fang Sheng Ramaikan Perayaan Imlek Klenteng Dewi Kwan Im Palembang, Buang Sial di Shio Tikus Logam

Tambahnya, jika tahun kemarin itu dipimpin oleh shio babi yang biasanya melambangkan kemakmuran, sementara shio tikus logam bisa dikatakan masa paceklik bagi para petani.

Namun, berjaya bagi para pengusaha.

Untuk menghilangkan sial, Harun mengatakan, harus banyak banyak berdoa dan jangan melanggar pantangan-pantangan yang ada.

Biasanya, setelah sembahyang pada perayaan Imlek, ada pelepasan hewan-hewan peliharaan seperti burung.

Tujuannya, untuk membuang sial tersebut.

Arti Gong Xi Fa Cai Ternyata Bukan Selamat Tahun Baru Imlek, Berikut 20 Ucapan Chinese New Year 2020

Di akhir wawancara ia berharap kejayaan keberkahaan kebahagiaan selalu menyertai orang orang yang rajin beribadah di tahun ini.

"Ya semoga shio tikus logam ini bisa menjadi keberkahan kebahagiaan dan kejayaan untuk orang orang yang rajin beribadah di tahun ini," tutupnya.

Perayaan Imlek di Klenteng Dewi Kwan Im 10 Ulu berlangsung hidmat dan meriah.

Tua muda warga Tionghoa yang mayoritas tinggal di Palembang datang ke klenteng untuk beribadah.

Ada juga tradisi dan hiburan khas masyarakat Tionghoa, mulai dari pertunjukan barongsai hingga pelepasan hewan peliharaan.

Untuk pelepasan hewan, disebut dengan tradisi Fang Sheng.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved