Wawancara Eksklusif dengan Firli Bahuri
Komisaris Jenderal Polisi Firli Bahuri Blak-blakan Ungkap Perjalanan Karirnya Hingga Jadi Ketua KPK
Saat mengikuti proses seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), nama Komisaris Jenderal Polisi Firli Bahuri sempat menuai kontroversi.
Ingat bahwa kalau Anda gagal dalam perencanaan, sama dengan Anda berencana untuk gagal.
Mana yang lebih enak, menjabat di kepolisian atau KPK?
(Tertawa) Begini. Saya tidak pernah mengatakan suatu tempat itu enak atau tidak. Sejauh kita pandai bersyukur, dan sejauh mana kita mampu membuat hati kita, diri kita, dan keluarga kita bahagia.
Sukses itu harus ditopang dengan kerja keras. Kerja keras itu harus ditopang dengan bahagia.
Anda tidak akan pernah, kita tidak akan pernah bisa kerja keras kalau kita tidak bahagia.
Maka selalu saya katakan dalam prinsip hidup saya, bahagia, kerja, sukses. Happy, hard work, success.
Kenapa saya modali itu? Kalau kita bahagia, maka banyak komponen yang kita dapatkan.
Satu orang bahagia itu akan gembira. Kedua, dia akan optimistis bahwa saya bisa. Ketiga, dia akan memiliki energi yang lebih. More energy.
Yang keempat, kalau dia bahagia, maka dia akan selalu tenang.
Berikutnya kalau bahagia kita akan cepat untuk mengembalikan energi.
Terakhir, kalau kita bahagia, tenaga kita untuk mengisi kehidupan akan terasa lebih panjang.
Saat proses seleksi pimpinan KPK, banyak yang ingin menjegal Anda. Bagaimana suasana kebatinan Anda saat itu?
Begini, saya ingin awali dulu suatu konsep atau pendapat.
Tidak ada pendapat yang salah, tidak ada yang keliru, tetapi kadang-kadang kita mengeluarkan pendapat itu kekurangan informasi.
• SAH, Presiden Jokowi Lantik Pimpinan KPK Periode 2019-2023, Firli Bahuri Ketuai Lembaga Anti Rasuah!
Kalau kekurangan informasi maka kesimpulannya akan timbul kekeliruan.