Kakek Bastari Meninggal
Kakek Bastari Telah Tiada, Begini Respon Polisi Si Penolong Korban Perampokan di Jembatan Ampera
Sebagai pihak yang pertama kali menolong tak lama usai kejadiaan naas tersebut, Kelvin Marley merasakan kesedihan yang teramat sangat.
Kakek Bastari juga tidak pernah mengeluh.
Malah, ketika bersama kakek Bastari, sesekali Kelvin melihat pria tua ini tersenyum.
"Perihal lukanya, saya sudah larang dia untuk kerja. Kalau soal makan semacamnya, biar saya yang nanggung," kata Kelvin.
• Video: Kronologi Baku Tembak Tim Hunter Vs Perampok Kakek Bastari di Jembatan Ampera
Akan tetapi, kakek Bastari memilih jalan lain.
Dikatakan Kelvin, belum satu hari pasca dirampok, ia mengetahui kakek Bastari sudah kembali kerja menjadi kuli panggul.
Kelvin sempat mencemaskan luka tusuk kakek Bastari yang belum sembuh.
"Namun, ia selaku berujar sudah sehat, hanya sedikit sakit. Jika saya tidak dinas luar, mungkin sudah saya larang," kata Kelvin.
Sejak menolong kakek Bastari, Kelvin mengatakan sudah merasa begitu dekat.
Padahal, pertemuan keduanya sangat singkat.
Kelvin sudah merasakan kedekatan batin, salah satunya kareba Bastari dan Kelvin sama-sama dari Komering.
"Semoga kakek Bastari mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Dia pria yang baik, pantang menyerah, dan banyak yang bisa kita serap ilmunya. Saya juga apresiasi Unit Hunter Polrestabes Palembang. Apa yang sudah terjadi kepada pelaku saya rasa sudah tepat karena ia menembak polisi," kata Kelvin.
• Rompi Anti Peluru Tim Hunter Polrestabes Palembang Bolong Ditembak Perampok Kakek Bastari
Kakek Bastari mengalami peristiwa perampokan di bawah Jembatan Ampera.
Uang Rp 500 ribu yang ia tabung berhari-hari habis dibawa si perampok.
Dengan luka tusuk di bagian punggung, kakek Bastari duduk lemah sendirian di lokasi kejadian.
Saat itulah, Kelvin datang dan langsung membawanya ke RS AK Gani Palembang untuk selanjutnya membuat laporan ke polisi.
Sekitar satu bulan pasca kejadian, polisi menbekuk pelaku.
Pelaku bernama Alam ini dikabarkan memberikan perlawanan ketika ditangkap.
Malah, ia sempat menembak ke seorang anggota Unit Hunter Polrestabes Palembang yang menyebabkan rompi anti peluru bolong.
Beruntung, tidak terjadi luka serius di pihak anggota kepolisian, sementara Alam tewas dengan luka tembak di dada.