Human Interest Story
Kisah Pramugari Dituding Selir Pejabat Maskapai, Siwi Dapat Mobil Mewah dari Mantan Pacar
Menurut pengacara, fitnah tersebut berdampak luar biasa bagi kehidupan Siwi Widi.
Ibunda Sakit
Siwi juga menyebut ibundanya jatuh sakit memikirkan nasib anaknya. Apalagi di lingkungan keluarga, Siwi adalah anak perempuan satu-satunya. Namun saat jumpa pers, Siwi tidak menjelaskan secara detail penyakit apa yang diderita ibundanya.
“Ibu saya sudah sembuh, sudah mulai membaik. Saya anak satu-satunya, perempuan pasti, di Jakarta, pasti ibu saya khawatir. Tapi saya merasa, saya itu benar dan saya berusaha membuktikan semuanya atas pernyataan saya, itu tidak benar, sama sekali,” ujar Siwi.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa dirinya memang mengenal Direktur Human Capital Garuda Indonesia, Heri Akhyar, tetapi tidak memiliki hubungan spesial. “Kenal sih sebagai atasan saja. Kalau secara pribadi sih enggak. Saya beberapa kali dijadikan representatif perusahaan dalam acara. Tapi nggak yang perhatian ke satu-satu (pimpinan),” kata Siwi.
Elza Syarief yang ditunjuk menjadi pengacara Siwi Widi menambahkan, akun @digeeembok tak punya bukti atau landasan kuat dalam memberikan tuduhan-tuduhannya. “Bahwa itu hanya merupakan pandangan-pandangan subjektif dari pemilik akun itu. Tidak ada bukti kuat untuk mendukung kebenarannya. Jangan lantas Siwi punya karier bagus terus dituduh karena jadi gundik seorang direksi,” ujarnya.
Pramugari Siwi Sidi Purwanti awalnya tidak ingin begitu menghiraukan kabar yang ramai tentang dirinya yang dituduh jadi simpanan petinggi PT Garuda Indonesia tempatnya bekerja dan mendapat sejumlah fasilitas mewah. Namun lama-lama, berita itu sangat mempengaruhi kehidupan pribadi hingga pekerjaannya. Terlebih, pihak keluarga dan orang-orang dekat selalu mempertanyakan kabar itu mengingat di Jakarta Siwi Widi tinggal sendiri. Keluarganya ada di Jawa. “Selama ini saya tidak lari. Saya sibuk dengan pekerjaan saya sebagai pramugari. Tapi ada yang perlu dijelaskan dalam kaitan juga menjelaskan kepada keluarga. Termasuk saat ibu saya kena dampaknya (turut diberitakan media). Silahkan kalau mau serang saya nggak apa tapi jangan bawa-bawa ibu saya,” katanya.
Siwi juga menyoroti sejumlah media online yang dengan mudah menjudge dan masuk terlalu jauh ke dalam masalah personalnya. Hingga masa lalunya sampai diumbar, aibnya dikuliti, namanya dijatuhkan, tanpa mereka pernah berpikir dirinya punya keluarga.
“Sudah sangat personal sekali yang dibahas. Itu membuat saya sedih. Hanya mengutip sumber sebuah akun yang tidak jelas dan apa yang dikabarkan juga tidak benar,” ujarnya.
Dalam hal pekerjaan, Siwi mengaku ia juga tertekan meskipun rekan dan atasannya tak begitu menggubris kabar tentang dirinya itu. “Dikucilkan atau didiskriminasi sih tidak ya. Saya jalankan pekerjaan seprti biasa. Cuma saya merasa tekanan dari penumpang. Penumpang jadi lebih perhatian ke saya karena foto saya kan sudah tersebar. Merasa tidak nyaman saja,” ujarnya.
Siwi juga sebelumnya telah mengklarifikasi tuduhan itu kepada atasannya bahkan ia meminta izin untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.
“Saya klarifikasi ke kantor dan divisi terkait, ke atasan saya. Saya jelaskan detailnya bagaimana. Bahkan hari ini saya bikin konferensi pers juga sudah izin ke atasan,” kata dia. (Tribun Network/fer/wly)