Ular Berwarna Hitam Masuk ke Dalam Kafe, Pengunjung Panik Sampai Berlarian, Ternyata Ini Sebabnya
Ular Berwarna Hitam Masuk ke Dalam Kafe, Pengunjung Panik Sampai Berlarian, Ternyata Ini Sebabnya
SRIPOKU.COM - Ular kejar tikus hingga masuk ke dalam kafe bikin pengunjung panik lari kocar-kacir.
Peristiwa tersebut ternyata sudah pernah dialami kafe tersebut.
Ular yang masuk ke dalam kafe disebut ular yang berwarna hitam.
Kejadiannya sore hari saat pengunjung sedang menikmati makan dan minum.
Karyawan Cafe In yang berada di Kecamatan Negara Jembrana, Bali dikejutkan dengan masuknya ular ke dalam kafe tersebut.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 15.45 Wita pada Kamis (26/12/2019).
Sudah dua kali kafe yang terletak di jantung kota Negara itu ‘diteror’ ular.
Tepatnya berada di bawah sofa. Hal ini membuat karyawan dan beberapa pengunjung panik dan berlarian keluar dari kafe.
Ular ini masuk kafe karena mengejar tikus yang berada di kafe ini.
Sedangkan kafe sendiri memang berada di depan sebuah lahan kosong.

Di mana belakang kafe, lahan kosong luas dan ada semak-semak.
Sehingga ular yang berada di belakang kafe sering mencari mangsanya hingga ke dalam kafe.
Seorang karyawan Cafe In, I Gede Agus Ambara mengatakan, bahwa ular membuatnya panik.
Sudah dua kali kejadian ular masuk kafe.
Awalnya ular diketahui mengejar tikus di bar atau tempat mengolah minuman.
Kemudian, mengejar tikus hingga ke depan dan akhirnya terakhir diketahui posisinya di bawah sofa.
"Ngejar-ngejar tikus tadi. Sekarang kayaknya di bawah sofa itu," ucap Gede, Kamis (27/12/2019).
Gede mengaku, sudah menghubungi petugas BPBD Jembrana dan juga Satpol PP Jembrana.
Hanya saja, dua pihak itu tidak memiliki alat untuk menangkap ular.
Sehingga, ia masih berdiam menunggu supaya ular pergi.
Diakuinya, memang sering ada tikus berkeliaran sehingga memancing ular untuk memangsa.
"Gak tahu jenis apa. Warnanya hitam pokoknya," ujarnya.
Pukul 16.20 Wita, empat petugas Satpol PP Jembrana pun datang ke Cafe In, petugas kemudian melakukan pengecekan dan penggesaran sofa dan pengecekan bar kafe.
Ular yang tidak diketahui jenisnya itu sudah tidak ada di dalam kafe.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha Permana mengatakan, bahwa memang pihaknya tidak memiliki alat penangkap ular dan tak miliki satuan khusus penangkap ular.
Sehingga, kerap kali keajadian seperti ular masuk rumah maka pihak BKSDA Jembrana yang menangani.
"Kalau BPBD tidak punya, biasanya kalau seperti itu BKSDA, ya," jelasnya.
Pria di Bogor Digigit Kobra
Akhir-akhir ini di beberapa daerah diramaikan dengan kemunculan ular di pekarangan atau Teror Ular Kobra.
Terkini, seorang pria di Kampung Tulang Kuning, Desa Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor bernama Adi (37) dilarikan ke rumah sakit setelah digigit Ular diduga jenis kobra.
Adik korban, Ijus Nawati saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com mengatakan bahwa kakaknya itu digigit Ular pada Sabtu (21/12/2019) malam di bagian tangan.
"Kejadiannya semalem sebelum maghrib, dia (Ular) masuk rumah. Sebenernya sih bukan pertama kali kemasukan Ular itu rumah, udah ketiga kali," kata Ijus Nawati saat dihubungi TribunnewsBogor.com via sambungan telepon, Minggu (22/12/2019).
Dia mengaku belum memastikan jenis Ular apa yang menggigit kakak kandungnya itu.
Namun, setelah digigit, korban menggigil, membiru dan merasakan sakit di bagian dada.
Kini, korban dirawat intensif di RSUD Depok setelah dirujuk oleh rumah sakit yang ada di Bogor.

"Saya gak tahu yang mana Ular kobra, jenis-jenisnya saya gak tahu. Yang jelas habis digigit itu di tangannya, abang saya menggigil, dadanya sakit. Sekarang masih dirawat inap di RSUD Depok," ungkap Nawati.
Warga Tangkap Dua Induk Kobra, Ular Sempat Melawan dengan Semburkan Bisa
Warga di Desa Watugaluh Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, dihebohkan banyaknya anak dan induk ular kobra yang berkeliaran di area permukiman setempat.
Warga yang khawatir reptil berbisa dan mematikan ini masuk ke dalam rumah mereka pun akhirnya melapor kepada perangkat Desa dan Kecamatan.
Perangkat desa dan petugas Satpol PP Kecamatan Diwek langsung turun melakukan penyisiran di sekitar rumah salah satu warga yang diduga menjadi sarang atau tempat persembunyian ular kobra Jawa (naja sputatrix).
Upaya penyisiran yang dibantu salah satu anggota komunitas pecinta reptil (Reptiler) ini akhirnya membuahkan hasil.
Sebanyak dua ekor ular kobra Jawa berukuran cukup besar ditemukan bersembunyi di tumpukan kayu dan kebun milik salah satu warga.
Agar tidak membahayakan warga, ular berwarna hitam ini kemudian ditangkap dan dimasukkan ke kantong.
Sekdes Watugaluh, Achmad Subkhan membenarkan adanya teror ular kobra dalam beberapa waktu terakhir.
Guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada warganya, pihak melakukan penyisiran.
"Selain kami sisir kami juga minta warga bersihkan tempat-tempat yang kotor, karena ular ini kan berbahaya dan racunya mematikan," terangnya kepada Surya.co.I'd, Sabtu (21/12/2019).
Salah satu reptiler yang turut melalukan penyisiran, Rudi Hidayatullah sempat kesulitan saat berusaha menaklukkan dua ekor indukan kobra Jawa ini.
Ular berbisa ini berusaha melawan dengan terus mengembangkan leher dan menyemburkan bisa ke arahnya.
Bahkan, semburan bisa ular sempat mengenai pelupuk matanya.
Beruntung, bisa ular tak sampai masuk lebih dalam ke retina matanya.
Beberapa menit kemudian, ular berhasil ditangkap.
Rudi mengatakan, ular yang baru saja dia tangkap ini rencananya akan dia bawa pulang untuk dirawat sendiri di rumahnya.
"Semburan bisanya ini yang berbahaya, kalau kena mata bisa menyebabkan kebutaan, makanya ketika ini masuk ke pemukiman warga, ini berbahaya," ungkapnya.
Rudi mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan rumahnya.
Agar ular kobra Jawa ini tak sampai berkembang biak di sekitar nya.
Mengenai banyaknya bayi kobra yang akhir-akhir ini berkeliaran, Rudi menjelaskan, Desember ini merupakan bulan di mana telur ular mulai menetas.
"Karena ular akan mencari tempat bertelur yang cenderung banyak sumber makanannya seperti tikus. Maka sebaiknya kita bersihkan tempat yang banyak dihuni sumber makanan ular itu," jelasnya.
"Perkembangbiakan ular ini memang terjadi pada sekitar akhir bulan November, Desember sampai Januari," pungkasnya.
Musuh Ular Ternyata Kucing, Panji Petualang Ungkap 2 Cara Ampuh Cegah Ular
Panji Petualang sempat membagikan cara untuk mencegah ular masuk ke dalam rumah melalui vlognya yang diunggah pada 29 Agustus lalu, berjudul 'Rumah Gw Kemasukan Kobra Liar/Auto Cyduk !!'.
Pada video itu, Panji Petualang tampak mengevakuasi ular kobra yang tiba-tiba menyelinap ke kawasan rumahnya di Purwakarta.
Ular kobra tersebut menyasar masuk ke tumpukan benda-benda yang mana rumah Panji Petualang sedang direnovasi.
Disebutkan, ular kobra hitam tersebut sedang hamil dan mencari tempat hangat untuk bertelur.
Setelah ditangkap dan dilepasliarkan ke kebun karet, Panji Petualang kemudian berbagi pengetahuan agar pengalamannya itu bisa menjadi pembelajaran bagi pentonton vlognya.
Ia menyebut, ada dua cara yang bisa membuat ular tak sampai masuk ke dalam rumah.
Pertama, hal ampuh yang bisa atasi ular biar tak jadi masuk ke dalam rumah adalah kucing. Menurutnya, ular itu takut dengan kucing.
"Ada dua cara buat atasi ular enggak masuk ke rumah kalian. Pertama adalah pelihara kucing. Ular takut sama kucing," kata Panji Petualang.
Panji menjelaskan, maksud ular takut kucing itu bukan berarti kucing kebal akan bisa ular, kucing justru memiliki reaksi refleks yang cepat.
Menurutnya, refleks kucing itulah yang membuat ular bisa takut sehingga lari untuk menjauh dari lingkungan rumah.
"Sebenarnya kucing enggak kebal bisa, tapi kalau misalkan kucing ketemu ular refleks kucing cepat jadi jarang sampai kena gigit, dan akhirnya ular jadi takut lalu lari enggak akan ke lingkungan rumah kita gara-gara kita pelihara kucing," ujar Panji Petualang.
Selain saran memilihara kucing, Panji Petualang juga memberi tahu cara yang kedua, yakni rumah harus dalam keadaan bersih dan rapi.
Ia menyebut, jangan sampai banyak tumpukan barang karena seperti kejadian yang menimpanya, tumpukan barang itu justru menjadi sasaran untuk ditempati ular.
"Hindari tumpukan barang kaya gini nih, jadi semakin kita bersih semakin mustahil ular itu masuk ke rumah," kata Panji Petualang.
Walaupun begitu, Panji Petualang menyarankan, memelihara kucing bisa dikatakan ampuh untuk mencegah masuknya ular ke dalam rumah.
"Kuncinya kucing sih, kita pelihara hewan peliharaan kaya kucing itu top lah buat ngatasi ular itu supaya enggak masuk rumah," ujarnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com melalui tautan : Ular Berwaran HItam Kejar Tikus hingga ke Dalam Kafe, Bikin Pengunjung Panik dan Berlarian