Warga Lahat Tewas Diterkam Harimau
Cerita Saksi saat Temukan Asfani Korban Teror Harimau di Lahat: Kepala Tak Utuh & Tubuh Lainnya Raib
Cerita Saksi saat Temukan Asfani Korban Teror Harimau di Lahat:Kepala Tak Utuh dan Tubuh Lainnya Raib
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Hendra Kusuma
Mengerikan, Cerita Saksi saat Temukan Asfani Korban Teror Harimau di Lahat: Kepala Tak Utuh dan Tubuh Lainnya Raib.
SRIPOKU.COM, PAGARALAM-Cerita Saksi saat Temukan Asfani Korban Teror Harimau di Lahat: Kepala Tak Utuh dan Tubuh Lainnya Raib.
Setelah Pagaralam mendapatkan kunjungan Gubernur Sumsel Herman Deru dan Pejabat di Sumsel yakni Kapolda Sumsel dan Pangdam II Sriwijaya, Teror Harimau, justru terjadi di Lahat.
Seorang warga Lahat Minggu (22/12) diterkam harimau, bahkan dengan tubuh tercerai-berai, alias terpisah-pisah, Kepala Tak Utuh dan Tubuh Lainnya Raib.
Korban diketahui, bernama Asfani alias Aswadi (56) ini, merupakan warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat.Dia sehari-hari bekerja di kebun kopi miliknya sembari menunggu Kebun Durian miliknya.
Sangat tragisnya karena struktur tubuh Asfani, korban Teror Harimau ini, sudah tidak utuh dan ditemukan secara terpisah atau di tempat berbeda.
Baik itu bekas kepalanya yang tidak utuh akibat digigit harimau, kemudian kerangka dadanya hilang dan hanya ditemukan sebagian sudah terserert jauh dari satu tempat ke tempat lainnya.
Bahkan, akibat serangan harimau, sebagian dari anggota tubuh korban Asfani lenya alias tidak ditemukan.
Peristiwa Teror Harimau ini, membuat gempar warga Lahat, karena kejadian ini diperkirakan 3 hari lalu, seiring dengan hilangnya korban alias tidak pulang ke rumah sejak Jumat lalu.
Cerita Rahmat Adik Ipar Korban
Rahmat, Adik Ipar Asfani menuturkan, jika korban ditemukan tewas akibat serangan harimau di kebun Kopi di kawasan hutan yang berjarak sekitar 30 kilo dari desa setempat.
Dikatakan Rahmat yang masih tampak sedih dan syok, Jumat kemarin, Volta (16) anak ketiga korban menemuinya,
Dia bermaksud mengantarkan beras dan makanan kepada ayahnya yang sudah tiga minggu bermalam di kebun kopi.
Namun, setibanya di pondok kebun, Volta mendapati ayahnya dan berusaha mencari disekitaran pondok.
Malang, pencariannya tidak berhasil dan kembali memutuskan untuk pulang ke desa untuk menanyakan kepada keluarga.