Sulit Tembus Banjir Selutut, Pegawai Kesiangan Sampai Kantor

Tidak sedikit pula para pengendara terpaksa mendorong motornya lantaran mogok menerobos banjir.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Soegeng Haryadi
DOK. SRIPO
Palembang dilanda banjir 

PALEMBANG, SRIPO -- Kemarau dan kabut asap berlalu, kini warga Kota Palembang dibuat sibuk oleh banjir. Hujan deras, Rabu (18/12) malam hingga Kamis (19/12) dini hari membuat beberapa tempat kebanjiran.

Dari pantauan Sripo, kawasan IBA, Sekip, Jalan R Sukamto, Basuki Rahmat, A Rivai, Sudirman, Residen Abdul Rozak, Talang Jambe dan daerah lainnya terendam banjir. Hal tersebut menyebabkan dibeberapa ruas jalan terjadi kemacetan lalu lintas.

Tingga banjir mencapai lulut orang dewasa. Dan menjelang sore hari, dibeberapa tempat banjir belum menunjukan tanda-tanda surut meski air sudah mengendap seharian.

Di kawasan Jl R Sukamto Palembang, genangan air setinggi roda motor. Pengendara pun enggan melintasi banjir tersebut. Kondisi tersebut menimbulkan kemacetan lalu lintas karena sejumlah pengendara melawan arus lalu lintas. Tidak sedikit pula para pengendara terpaksa mendorong motornya lantaran mogok menerobos banjir.

Helda, seorang pegawai swasta di kawasan R Sukamto Palembang mengaku kena imbas dari kemacetan lalu lintas akibat banjir. Ia terpaksa telat sampai ke kantor. Jika biasanya sampai ke kantor pukul 07.45, dampak banjir menyebabkan tiba di kantor pukul 08.30.

"Dari rumah saya di kawasan Jakabaring sampai ke kantor terpaksa ditempuh satu jam lebih dampak banjir ini," ujarnya sambil menggerutu.

Banjir juga merangsek ke dalam rumah-rumah penduduk. Imbasnya aktivitas warga terganggu. "Hujannya deras sekali semalam, tiba-tiba pas bangun air sudah masuk ke dalam rumah setinggi dengkul," ujar Madon, warga Talang Jambe.

Sama seperti di Talang Jambe, wilayah Sekip khususnya Sekip Bendung direndam banjir sekitar 30 cm. Warga di sana terpaksa tak dapat beraktivitas karena banjir menggenangi pemukiman mereka.

Iwan, salah seorang warga Sekip mengatakan banjir tersebut warga menjadi sulit untuk beraktivitas keluar rumah. Anak-anak pun terpaksa tidak masuk sekolah karena tingginya banjir.

"Anak saya terpaksa tidak masuk sekolah hari ini, saya kasihan jika dia harus menerobos banjir yang dalam. Apalagi motor tidak bisa digunakan karena mogok akibat banjir masuk dalam knalpot," jelasnya.

Pompa Belum Berfungsi
Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ahmad Bastari yang dihubungi menjelaskan kondisi banjir di sejumlah titik di Palembang disebabkan derasnya curah hujan yang turun dan berbarengan dengan kondisi air sungai yang pasang. Tingginya debit air di sungai yang pasang disertai derasnya curah hujan membuat sejumlah titik mengalami banjir.

Namun ia mengklaim kondisi banjir yang terjadi di Palembang tidak berlangsung lama. Setelah pagi dikepung banjir, pada siang harinya air sudah mulai surut.

"Hujan deras kemarin berbarengan dengan pasang, jadi debit air semakin tinggi hingga menyebabkan banjir," jelas Bastari.

Diakuinya, kondisi banjir yang terjadi di kota Palembang khususnya di wilayah Sekip lantaran mesin pompa di Sungai Bendung belum dapat difungsikan. Namun, untuk mengantisipasi banjir kembali terjadi pihaknya akan menghidupkan pompa, guna mengurangi banjir yang terjadi di wilayah Sekip.

"Pompa Sekip Bendung belum berfungsi. Tapi akan kita coba hidupkan agar air yang tergenang dengan cepat akan surut," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved