Human Interest Story
Adam Bawa Asam Padeh Mendunia
Mahasiswa semester V ini tak menyangka kalau dirinya bakal mendapatkan Brown Medal dari ajang kompetensi masak internasional tersebut
Muhammad Adam Ferlando, mahasiswi Poltekpar Palembang berhasil meriah brown medal dalam ajang SIAL Interfood La Cuisines yang digelar oleh ACP (Association of Culinary Professional). Ini merupakan ajang cooking kompetensi internasional bergengsi yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa, chef dari pihak hotel maupun restoran dari dari dalam dan luar negeri.
Mahasiswa semester V ini tak menyangka kalau dirinya bakal mendapatkan Brown Medal dari ajang kompetensi masak internasional tersebut yang digelar di JI Expo Kemayoran, Jakarta beberapa waktu lalu.
"Benar-benar gak nyangka, apalagi lomba ini tarafnya internasional. Bukan pelajar dan mahasiswa saja yang ikut, tapi juga para chef yang ada di hotel dan restoran. Dan ini lomba pertama bagi saya, " beber dia, Senin (16/12).
Apalagi, kata dia, yang menjadi juri dalam kompetensi tersebut yakni 85 persen juri dari luar negeri. Bahkan para peserta pun, lanjut Adam banyak yang berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Singapore dan Korea.
"Untuk peserta itu sampe 400 orang, karena yang ikut itu umum bukan untuk pelajar dan mahasiswa saja, tapi pihak hotel atau restoran pun di perbolehkan ikut dan tidak ada batasan umur. Dan kebanyakan peserta memang dari luar negeri," beber dia.
Setiap lomba pun memiliki kategori dan ia masuk di kategori Seafood Challenge Kikkoman, dengan jumlah peserta sebanyak kurang lebih 60-an peserta.
"Saat masak kita dikasih waktu 45 menit. Waktunya cukup singkat dan sempat gugup sih, karena pesaingnya juga hebat-hebat," beber anak pertama dari pasangan David Mamora dan Lisa Astuti ini.
Namun berkat kerja kerasnya, Adam pun berhasil menorehkan hasil yang memuaskan. "Saya masak Asam Padeh Padang dengan menggunakan ikan Tuna dan Udang Galah," tegas dia. Adam mengaku memilih masak asam padeh ini karena cocok dengan masakan seafood.
"Dan memilih menu Indonesia, daripada menu western, karena saya mau masakan Indonesia itu dikenal dan mereka harus tahu masakan Indonesia itu juga bisa diterima," ujar pria yang bercita-cita menjadi pengusaha ini.
Adam mengaku untuk bisa ikut kompetensi ini juga tidak mudah, karena ia mengikuti seleksi terlebig dahulu di Kampus. "Kami diseleksi dulu dari kampus, ada sekitar orang tujuh dan alhamdulilah saya dipercaya ikut dalam kompetensi bergengsi ini," pungkas dia. (ts-rie)