Berita Banyuasin
Proyek Pengerasan Jalan di Desa Wonodadi Selat Penuguan tidak Sesuai dengan Harapan Mayarakat
Proyek pengerasan Jalan Desa Wonodadi Kecamatan Selat Penuguan Kabupaten Banyuasin, dinilai tidak sesuai denga harapan.
Penulis: Mat Bodok | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Mat Bodok
SRIPOKU.COM, BANYUASIN -- Proyek pengerasan Jalan Desa Wonodadi Kecamatan Selat Penuguan Kabupaten Banyuasin, tidak sesuai dengan harapan. Jalan ditimbun dengan pasir urug dan batu koral ala kadarnya.
Menurut informasi yang dihimpun, Minggu (15/12/2019) menyampaikan, bahwa proyek pengerasan Jalan Desa Wonodadi yang dikerjakan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Banyuasin, tidak begitu baik dikerjakan.
Selain tidak transparan dalam pekerjaan juga, pelaksanaan di lapangan dikerjakan asal jadi. Terlihat dari batu pengerasan yang dipakai untuk jalan banyak campuran pasir urug. Sehingga, pengerasan jalan diduga tidak sesuai dengan spek yang ada.
"Kita tidak bisa mengontrol secara pasti pekerjaan peningkatan jalan desa. Karena selain tidak ada papan proyek juga sulitnya komunikasi dengan pihak kontraktor maupun pengawas dari pemerintah," kata Irawansyah SH warga Banyuasin.
Irawansyah menyangkan, kontraktor tidak mengindahkan keinginan Pemkab Banyuasin merangcang Program Infrastruktur Bagus, dengan harapan pembangunan yang dinikmati masyarakat dapat berkualitas.
• Pelamar CPNS Dokter Spesialis dan Disabilitas Non Tuna Netra di Muaraenim Kosong, 768 Pelamar Gagal
• Dinilai Lakukan Pungli Kepada Sopir Melanggar di Gerbang Tol Celikah Oknum Anggota Dishub Ditegur
• Update Korban Geng Motor di 5 Ulu Palembang: Korban Ridho Saputera Kembali Alami Pendarahan Hebat
"Keadaan seperti ini, malahan mencoreng visi misi Banyuasin, Program Infrastruktur Bagus," tegasnya yang meminta pihak pemerintah maupun lembaga sosial agar selalu memantau kelapangan.
Kejanggalan proyek peningkatan jalan dengan pengerasan tersebut, diakui Umirtono SH, Ketua Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah (JPKP) Kabupaten Banyuasin.
Ketika memantau di lokasi pekerjaan, pengerasan jalan tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan di lapangan.
"Kalau ini bukan pengerasan. Tetapi penimbunan pasir urug dicampur koral ala kadarnya, bukan batu krokos dan timbunan tipis dilihat dari kacamata JPK Pemerintau," ujar Umirtono.
Umirtono yakin jika diukur dengan alat yang sebenarnya dari dinas PU maka proyek pengerasan jalan ini memenuhi spek.
"Kami minta instansi terkait cek ke lapangan, jika tidak sesuai kontrak minta pembayaran ditunda jangan merugikan masyarakat," tegasnya.