Berita Muaraenim
Pelamar CPNS Dokter Spesialis dan Disabilitas Non Tuna Netra di Muaraenim Kosong, 768 Pelamar Gagal
Hasil verifikasi administrasi pelamar CPNS Muaraenim Tahun 2019, ternyata dari 10.135 pelamar, yang tidak lulus administrasi sebanyak 768 pelamar.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, MUARAENIM--Hasil verifikasi administrasi pelamar CPNS Muaraenim Tahun 2019, ternyata dari 10.135 pelamar, yang tidak lulus administrasi sebanyak 768 pelamar, Minggu (15/12/2019).
Menurut Kepala BKPSDM Muaraenim Harson Sunardi didampingi Kabid Pengadaan Yulius, bahwa untuk jumlah formasi CPNS Muaraenim Tahun 2019 sebanyak 263 formasi yang terdiri dari 258 formasi umum dan lima formasi khusus (penyandang disabilitas).
Untuk jumlah pelamar sebanyak 10.135 orang yakni formasi umum 10.136 orang, formasi umum (disabilitas non tuna netra) 47 orang dan formasi khusus (penyandang disabilitas) dua orang.
Dari hasil verifikasi seleksi administrasi, lanjut Harson, jumlah pelamar lulus (memenuhi syarat) 9.417 orang dengan rincian formasi umum 9.415 orang, formasi umum (disabilitas non tuna netra) kosong tidak ada yang memenuhi syarat dan formasi khusus (penyandang disabilitas) dua orang.
• Dinilai Lakukan Pungli Kepada Sopir Melanggar di Gerbang Tol Celikah Oknum Anggota Dishub Ditegur
• HUT BRI ke-124 Diwarnai Pesta Rakyat Simpedes di Kambang Iwak dengan Penarikan Undian Grand Prize
• BREAKING NEWS:Seorang Remaja Terkapar Alami Luka Bacok di Kening, Diduga Jadi Korban Geng Motor
Sedangkan jumlah pelamar tidak lulus (tidak memenuhi syarat) 768 orang terdiri dari formasi umum 721 orang, formasi umum (disabilitas non tuna netra) 47 orang dan formasi khusus (penyandang disabilitas) kosong.
Adapun penyebab Tidak Memenuhi Syarat, tambah Yulius seperti IPK kurang dari 2,75 dan diduga dipalsukan atau size pdfnya kekecilan sehingga seperti dikaburkan dan lain-lain sehingga petugas kesulitan membacanya, Surat pernyataan tidak ditujukan ke Bupati Muaraenim seperti ke Kapolri, Dikbud dan lain-lain, Tidak sesuai format, dan sebagainya.
Sedangkan pelamar yang paling banyak adalah guru, baru disusul tenaga teknis dan tenaga kesehatan.
Untuk formasi dokter spesialis tidak ada peminatnya sehingga kosong.
"Kita yang kosong cukup banyak formasi kesehatan dokter spesialis dan formasi umum (disabilitas non tuna netra), kalau rugi kita rugi sebab tenaga mereka sangat dibutuhkan," pungkas.(ari)