Remaja Korban Salah Sasaran Geng Motor

Update Korban Geng Motor di 5 Ulu Palembang: Korban Ridho Saputera Kembali Alami Pendarahan Hebat

Update Korban Geng Motor di 5 Ulu Palembang: Korban Ridho Saputera Kembali Alami Pendarahan Hebat

Editor: Hendra Kusuma
Ilustrasi/Tribun Sumsel/SHINTADEWI ANGGRAINI
Kronologis Mencekam, Aksi Brutal Geng Motor Serbu Kampung 5 Ulu Palembang, Seorang Remaja Terkapar 

SRIPOKU.COM-Update Korban Geng Motor di 5 Ulu Palembang: Korban Ridho Saputera Kembali Alami Pendarahan Hebat

Romsah (43) hanya bisa menatap sayu kearah Ridho Saputra (13), anak kandungnya yang kini hanya terbaring lemah setelah menjadi korban bacok di bagian kepala oleh orang yang diduga anggota geng motor dan saat ini belum diketahui keberadaannya.

Saat ditemui di kediamannya di Jalan KH Azhari Lorong Kedukan Laut Kelurahan 5 Ulu Palembang, Romsah berujar pihak keluarga kini tengah bingung mengenai biaya pengobatan Ridho Saputera.

Sebab akibat luka yang dialaminya, berbagai tindakan medis harus dijalani remaja nahas tersebut.

Seperti tindakan operasi lanjutan serta CT Scan harus dijalani untuk mengetahui lebih mendalam mengenai luka di kepala yang yang dialami Ridho.

"Saya dan suami cuma pedangan ikan di pasar 7 Ulu. Usaha kami kecil-kecilan. Mana punya kami biaya sebesar itu untuk mengobati Ridho," kata Romsah saat ditemui Minggu (15/12/2019).

Beberapa saat setelah peristiwa pembacokan terjadi, oleh warga Ridho langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari untuk mendapatkan pertolongan, Rabu (11/12/2019) malam.

Setelah mendapat pertolongan pertama, Ridho yang seharusnya masih menjalani perawatan di rumah sakit, justru dibawa pulang oleh pihak keluarga pada keesokkan harinya.

"Memang kami yang minta pulang dari RS Bari. Karena itu tadi, tidak ada uang," ujarnya.

Namun hal tak terduga terjadi setelah beberapa jam Ridho Saputra dibawa pulang.

Luka yang sebelumnya telah dijahit, tiba-tiba mengalami pendarahan hebat ketika ia dirawat di rumah.

Untuk itu, pihak keluarga langsung membawanya ke RS Muhammadiyah Palembang untuk mendapatkan penanganan medis.

"Dari RS Muhammadiyah dapat saran dirujuk ke RS Muhammad Hoesin (RSMH). Sampai disana, Ridho disarankan untuk CT Scan. Tapi karena alatnya sedang bermasalah, jadi diarahkan ke RS Siloam dengan tetap dapat penanganan dari RSMH," ujarnya.

"Tapi kami tidak punya uang. Kalau tidak salah untuk CT Scan saja biayanya Rp.2 juta lebih. Bingung saya cari uangnya kemana," sambungnya.

Dengan berat hati, akhirnya keluarga memutuskan untuk merawat Ridho di rumah dengan keadaan seadanya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved