Melepuh Terkena Matahari

Dua Bersaudara asal Sumsel Butuh Uluran, Kulitnya Melepuh Terkena Matahari

Dua bersaudara buah hati Zahril Hamid (39), yakni Nadia Lovika (18) dan Vika Launa (11) membutuhkan uluran tangan dermawan.

Editor: Salman Rasyidin
kompas.com
Nadia Lovika (18) dan Vika Launa (11) dua saudara yang mengalami penyakit kulit langkah, Selasa (10/12/2019). 

Dua Bersaudara asal Sumsel Butuh Uluran, Kulitnya Melepuh Terkena Matahari

SRIPOKU.COM, PALEMBANG  --- Dua bersaudara buah hati Zahril Hamid (39), yakni Nadia Lovika (18) dan Vika Launa (11) membutuhkan uluran tangan dermawan  untuk bisa pengobatan agar bias sembuh dari penyakitnya karena mengalami penyakit trisomi 9 parsial atau kromosom 9. erjuang sembuh.

Seperti diwartakan Kompas.com sebelumnya, Nadia dan Vika yang mengalami penyakit tersebut tak mampu bertahan di bawah terik matahari, karena akan langsung membakar kulit mereka hingga melepuh.

Zahril Hamid, kepada KOMPAS.com mengatakan, sejak kedua putrinya terkena penyakit tersebut pekerjaannya sebagai buruh sadap karet di Dusun I Desa Merbau, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan tak lagi ia jalani.

Sebab, Zahril terfokus untuk membawa kedua putrinya itu berobat agar kembali normal seperti anak pada umumnya. "Kalau saya kerja, tidak ada yang mengurusi anak saya untuk berobat. Jadi hanya saya sama istri,"kata Zahril, Kamis (12/12/2019).

Sebagai buruh tani, Zahril hanya mendapatkan upah dari pemilik kebun karet sebesar Rp 500 ribu per dua pekan.

Uang itu ia gunakan sepenuhnya untuk kebutuhan rumah serta biaya kedua putrinya yang terkena penyakit trisomi 9 parsial.

Namun, semenjak tidak lagi bekerja, Zahril hanya mengandalkan dana dari para donatur yang membantu anaknya tersebut.

"Kalau untuk pengobatan Lovika dan Vika, Zahril menggunakan BPJS. Tapi untuk biaya sehari-harinya itu tidak ada. Saya tidak lagi bekerja. Dulu ada bantuan Rp 1 juta dari Bupati OKU, sekarang tidak ada lagi,"ujar Zahril.

Setiap berobat, Zahril selalu membawa anaknya ke Palembang untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.

Saat ini, Nadia sudah tak dapat lagi melihat. Kedua matanya terkena katarak semenjak penyakit tersebut menggerogoti tubuhnya.

"Kalau Vika masih bisa melihat. Nadia sudah tidak bisa lagi sekarang, jadi harus kontrol terus di rumah sakit. Saya cuma bisa berharap ada orang yang membantu keluarga saya," harap Zahril.

Berawal dari bintik merah

Penyakit trisomi 9 parsial tersebut bermula saat Zahril melihat bintik merah di kaki Nadia ketika lahir.

Saat itu, Zahril mengira jika bintik merah tersebut adalah tanda darah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved