Human Interest Story
Calon Independen Pilkada PALI Kumpulkan KTP, Rizal Kenedi Bolak-balik Temui Masyarakat
H RIZAL Kenedi SH MH kini sibuk mempersiapkan syarat untuk menjadi calon Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten PALI tahun 2020 mendatang.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Soegeng Haryadi
H RIZAL Kenedi SH MH kini sibuk mempersiapkan syarat untuk menjadi calon Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tahun 2020 mendatang. Ia berniat maju sebagai calon kepala daerah melalui jalur independen atau perseorangan meski tak menutup komunikasi dengan partai politik.
Menurut Rizal yang merupakan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, ia mempersiapkan persyaratan yang sesuai dengan ketentuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) PALI, yakni mengumpulkan sekitar 13 ribu dukungan berupa fotokopi e-KTP serta tanda tangan dari warga yang mendukungnya.
"Kita menjalankan mekanisme yang ada. Kita maju jalur independen maupun parpol yang jelas tidak melanggar UU. Komunikasi dengan KPU maupun partai tetap kita lakukan," kata Rizal yang kini duduk sebagai anggota DPRD Sumsel, Senin (9/12).
Disinggung mengenai biaya pencalonan baik melalui partai politik maupun jalur perseorangan, ia menyebut biayanya relatif, ada yang tinggi maupun rendah.
"Biayanya hampir sama, misalnya mengumpulkan KTP harus ada tanda tangan bersangkutan. Artinya itu pakai (ongkos) untuk door to door," jelasnya.
Rizal mengaku sudah menyiapkan apa yang telah diamanatkan oleh KPU PALI dengan mengumpulkan dukungan 10 persen dari jumlah total mata pilih di Kabupaten PALI. Total ia menyiapkan minimal 13 ribu e-KTP.
"Selama dua bulan kita sudah mengumpul dukungan dengan tatap muka bersilaturahmi bersama masyarakat," ujarnya.
Rizal mengaku banyak suka duka yang ia alami selama waktu dua bulan mengumpulkan dukungan. "Sukanya kita bisa mendengar pendapat masyarakat dan bertatap muka secara langsung. Sementara dukanya terkadang orang yang ingin kita temui tidak ada di rumah, misalnya sedang berada di kebun. Sehingga harus mengulang kembali menemui warga bersangkutan," katanya.
Dengan adanya format baru dari KPU yang harus menyertakan tanda tangan bersangkutan sedikit membuat pihaknya kesulitan. "Yang sebelumnya dukungan kita sudah cukup, kita harus mengulang lagi menemui warga bersangkutan. Kita targetkan selama lebih kurang dua bulan kedepan akan terkumpul 15-20 ribu dukungan," jelasnya. (reigan riangga)