Teror Bom di Komplek TNI, Sunariah Kaget Lihat Tas Berisi Kabel dan Pipa
Setelah Gegana mengecek tas tersebut dan memang berisikan kabel serta pipa, membuat tas tersebut langsung dibawa ke mobil Gegana.
PALEMBANG, SRIPO -- Komplek TNI di Jalan Sedehana 1 RT 16 RW 005 Kelurahan Talangan Aman Kecamatan Kemuning Palembang, isukan ada bom yang diletakkan orang tak dikenal. Kabar ini, membuat warga sekitar menjadi panik dan langsung melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.
Dari laporan tersebut, Kapolsek Kemuning AKP Robert meminta bantuan dari Gegana Brimob Polda Sumsel. Saat datang, tim Gegana Brimob Polda Sumsel langsung melakukan penelusuran. Tak hanya saja, pintu masuk di depan komplek untuk saat ini juga ditutup menggunakan police line.
Adanya info dari warga yang diteruskan ke Kapolsek Kemuning Palembang dan Gegana Brimob Polda Sumsel, langsung dilakukan pengamanan. Pintu depan Jalan Sederhana 1 Kecamatan Kemuning Palembang langsung ditutup menggunakan police line. Disisi lain, anggota Gegana Brimob Polda Sumsel langsung melakukan penyisiran terkait adanya laporan bom di komplek itu.
Terlihat, ada beberapa personil yang menyisir di dalam komplek tersebut. Sedangkan, satu personil lain berjaga di depan pintu masuk agar tidak ada orang yang masuk ke dalam komplek selama penyisiran dilakukan.
Terlihat pula, mobil Gegana yang stanby di dalam komplek. Dengan menggunakan peralatan deteksi bom, personil Gegana Brimob Polda Sumsel melakukan penyisiran terkait isu adanya bom di dalam komplek tersebut.
Pemilik rumah yang diteror bom di Komplek Sederhana 1 Nomor 1138 RT 16 RW 005 Kelurahan Talangan Aman Kecamatan Kemuning Palembang sempat kaget.
Menurut Sunariah (65), memang sebelumnya ada seseorang yang menelepon anaknya dan mengatakan akan meledakan bom di depan rumahnya. Karena penasaran, akhirnya ia mengecek di sekitar rumahnya.
"Saat dicek, ada tas ransel di depan rumah dekat sumur. Penasaran, aku sempat buka dan terlihat ada kabel dan pipa," ujarnya.
Karena lebih penasaran, membuat Sunariah akan membuka tas tersebut. Namun, tindakannya yang akan membuka tas tersebut dilarang anaknya.
Terlebih, sudah terlihat kabel dan pipa dari dalam tas ransel tersebut. Sehingga, Sunariah memutuskan untuk melaporkan temuan tas ransel tersebut ke ketua RT.
"Dari ketua RT, langsung lapor polisi. Tidak lama, Gegana juga datang dan mengamankan tas itu. Gegana juga menyisir rumah, agar tidak ada barang lain yang mencurigakan," katanya.
Setelah Gegana mengecek tas tersebut dan memang berisikan kabel serta pipa, membuat tas tersebut langsung dibawa ke mobil Gegana. Di dalam tong mobil Gegana, tim penjinak bom langsung meledakkannya. "Tidak tahu bom benar atau tidak. Karena, tadi dimusnahkan Gegana," katanya.
Teror bom di Kompleks Sederhana 1 dan penyisiran yang dilakukan akhirnya menemukan sebuah tas di dalam perkarangan rumah milik Sunariah Nomor 1138 RT 16 RW 005 Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning Palembang.
Tak tersebut, langsung diamankan Tim Gegana Brimob Polda Sumsel. Usai diamankan, tas tersebut dibawa ke mobil Gegana dan dilakukan diskrafter atau di ledakan.
Tetangga Sunariah, Lina (42) ketika ditemui menuturkan, bila rumah tetangganya Sunariah sempat mendapat telepon dari seseorang dan akan mengebom rumahnya. Namun, hal tersebut tidak dipedulikannya.
"Telepon itu sekitar pukul 10.00, ada yang telepon dan mengatakan sudah meletakkan bom di rumahnya," ujar Lina.
Karena tak memperdulikannya, membuat Sunariah tak ambil pusing. Seperti biasa, ia keluar ke perkarangan rumah. Saat itulah, ditemukan sebuah tas.
Sempat dibukanya, ternyata di dalam tas tersebut berisi panci yang dibalikan. Karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ia memutuskan untuk melaporkan hal tersebut ke ketua RT. "Jadi heboh, karena dilihat seperti belakang panci. Kata Pak Sunariah, ada kabelnya," ujarnya.
Persaingan Bisnis
Terkait teror bom di rumah Sunariah di Jalan Sederhana 1 Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning Palembang, hal tersebut dibenarkan Polda Sumsel.
Melalui Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menuturkan, dari laporan ketua RT dan anak korban ke Polsek Kemuning, langsung ditindak lanjuti dengan pengecekan yang dilakukan tim Gegana Polda Sumsel.
Dari pengecekan, ternyata tas ransel warna hitam memang berisikan kabel dan pipa. Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, dilakukan pemeriksaaan lebih lanjut di mobil Gegana.
"Setelah diperiksa lebih detil, ternyata tas itu hanya berisikan kabel dan pipa saja. Bukan berisi bom berdasarkan teror dari si penelepon," ujar Supriadi.
Karena akan membuat cemas, tas berisikan kabel dan pipa tersebut, diputuskan untuk dimusnahkan tim Gegana Brimob Polda Sumsel.
Menurut Supriadi, bila teror ini karena berlatar belakang masalah usaha tour and travel umroh. Pelaku diduga tidak senang dengan usaha yang digeluti Sunariah yang terlihat lebih maju.
"Ini diduga orang yang kenal sama pemilik rumah. Karena, sebelumnya sempat menelepon dan meneror bila ia sudah meletakan bom di rumah. Dari keterangan pemilik rumah, ada yang tidak senang usahanya maju," ujar Supriadi.
Meski bukan bom yang sebenarnya diletakan di depan rumah Sunariah, tetapi dengan teror yang ada dan sudah meresahkan masyarakat, menurut Supriadi kasus ini tetap akan dilakukan penyelidikan.
"Nanti, siapa pelakunya baru bisa ketahuan. Setelah penyidik melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi," ujarnya. (ard)