Dihadapan Jokowi, Erick Thohir Jadi Tukang Bakso, Wishnutama dan Nadiem pun Rela Jadi Anak SMA
Erick Thohir Berperan Jadi Tukang Bakso, sebut Nama Dirut dan Singgung Soal Nepotisme!
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
"Jadi contoh yang bisa kita ambil dari drama tadi adalah ya satu, kita tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan hak kita, benar? Tadi kan uang kas yang akan dipakai untuk Pensi (pentas seni), dipakai beli bakso, enggak boleh. Sekecil apa pun tidak boleh karena itu uang bersama dari anak-anak yang sudah dikumpulkan secara gotong royong, hati-hati hal-hal seperti itu. Korupsi itu dimulai dari hal-hal yang kecil seperti ini," jelas Presiden.
Dari drama tersebut, kata Kepala Negara, bisa diambil pelajaran bahwa korupsi itu tidak hanya korupsi uang, tetapi juga korupsi waktu. Dalam drama ditampilkan seorang siswa mengajak siswa lainnya untuk tidak mengikuti pelajaran. Menurut Presiden, itulah bibit-bibit perilaku korupsi yang jika dibiarkan akan membesar.
"Memang korupsi itu dimulai dari hal-hal yang kecil-kecil. Kalau yang kecil-kecil ini tidak diperhatikan, larinya nanti ke yang besar. Korupsi waktu pun tidak boleh. Tadi yang ada mau masuk kelasnya mundur-mundur tadi, enggak boleh," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Presiden berpesan kepada semua pihak untuk membiasakan berpikir dan bersifat kritis sejak kecil. Presiden juga mengajak semua pihak untuk membiasakan hidup disiplin, tepat waktu, percaya diri, optimistis, berpikir produktif, dan kolaboratif. Karena menurutnya, sikap-sikap tersebut yang akan menjadi kunci sukses dalam kehidupan ke depan.
"Sekali lagi, pembiasaan-pembiasaan yang berkaitan dengan nilai-nilai integritas, yang berkaitan dengan nilai-nilai kejujuran, sejak dini harus kita mulai dan nanti akan menjadi sebuah budaya, baik budaya kerja, budaya kita dalam kehidupan sehari-hari kita," tandasnya.
• Erick Thohir Segera Siapkan Kepanitiaan untuk Olimpiade 2032
• Erick Thohir: Olympic House Simbol Perdamaian, Persatuan dan Transparansi Antar Bangsa di Dunia