Wasiat Haru Seorang Ayah di Batam untuk Anak Sulungnya Sebelum Gantung Diri Pakai Ayunan Anak

Demson Manurung (38) memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri.

Editor: Refly Permana
Tribunbatam.id/Ian Sitanggang
Demson Manurung (38) warga Kaveling Kamboja, Sagulung Batam ternyata sempat menulis surat sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya. 

SRIPOKU.COM - Demson Manurung (38) memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri. Jasadnya ditemukan di rumahnya yang ada di Kaveling Kamboja, Sagulung Batam.

Selain peristiwa yang mengagetkan pihak keluarga maupun warga sekitar, surat wasiat yang ditinggalkan Demson menundang rasa haru untuk semua orang. Pasalnya, di surat tersebut, Demson menitipkan pesan terkhusus kepada anaknya yang paling tua.

VIRAL Pria Gantung Diri Setelah Hadiri Pernikahan Mantan Pacar, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya!

Surat itu ditulis dalam buku tulis dua lembar. Satu pesan untuk adik kandungnya dan pesan lainnya untuk anak-anaknya.

Pesan untuk adik kandungnya menggunakan bahasa ibu, di mana inti dari pesan tersebut dirinya menitipkan anak-anaknya kepada adiknya untuk dijaga dan diperhatikan.

Sementara pesan untuk anaknya ditulis dengan bahasa Indonesia.

Demson Manurung (38) ditemukan tewas gantung diri di Kavling Bukit Kamboja, RT 02 RW 05 Kelurahan Sei Pelunggut, Sagulung, Selasa (3/12/2019) malam.

Belum diketahui apa penyebabnya, dia rela harus meninggalkan istri bersama 4 orang anaknya yang masih kecil.

Diketahui 4 orang anak Demson paling besar baru menginjak kelas 2 SD, sementara yang paling kecil masih balita.

Cinta Segitiga Berujung Maut, Usai Bunuh Istri Pria di Minahasa Habisi Nyawanya dengan Gantung Diri

"Oh bapak Demson, apa yang kau pikirkan sampai kau melakukan ini," jerit histeris istri Demson dalam bahasa batak.

Pantauan Tribun, ia seakan tak kuasa melihat sang suami yang telah tiada.

Berdasarkan pengakuan tetangganya, kejadian itu diketahui saat istri korban pulang dari tempat kerja.

Namun sesaat tiba di rumah, seluruh rumah terkunci rapat.

"Tadi mama si Fanni mengetok-ngetok pintu namun tak disaut, kemudian dicongkel pintu tak bisa dibuka akhirnya ia minta tolong kepada kami sehingga akhirnya kami dobrak itu pintu," ujar tetangga korban.

Pintu pun terbuka dan melihat korban 'Manurung' sudah tewas tergantung menggunakan kain ayunan anaknya dan dibantu kursi di kamar depan.

Pantauan Tribun di lokasi tersebut puluhan warga sudah memadati komplek rumah korban tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved