Inilah Abu Sayyaf, Kelompok Bajak Laut Fillipina yang Sandera 3 WNI, Disebut Militan Paling Bahaya!
Abu Sayyaf, Kelompok Bajak Laut di Fillipina yang Sandera 3 WNI, Disebut Militan Paling Berbahaya!
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Mereka meminta perusahaan maupun pemerintah membebaskan mereka.
Dilaporkan juga bahwa keluarga dari salah satu korban mengakui juga mendapat permintaan tebusan sebelum video tersebut dirilis.
Minta tebusan Rp 8 Miliar
Abu Sayyaf meminta tebusan hingga Rp 8 miliar setelah 3 nelayan Indonesia disandera.
Permintaan tersebut disampaikan oleh salah satu korban melalui rekaman video yang dirilis ke Facebook pada Sabtu pekan lalu.
Tiga nelayan Indonesia itu diidentifikasi bernama Maharudin Lunani (48), anaknya Muhammad Farhan (27), dan kru kapal Samiun Maneu (27).
Dilansir The Star Kamis (21/11/2019), mereka diculik oleh kelompok orang bersenjata dari kapal pukat ikan Sandakan yang terdaftar di perairan Tambisan.
Dalam video berdurasi 43 detik yang dirilis pekan lalu, Samiun menyebut diri mereka sebagai nelayan Indonesia dan bekerja di Malaysia.
"Kami ditangkap oleh kelompok Abu Sayyaf pada 24 September 2019," ujar Samiun dalam bahasa Indonesia.
Mereka meminta perusahaan maupun pemerintah membebaskan mereka.
"Kami meminta kepada Presiden Indonesia untuk membebaskan kami. Mereka (Abu Sayyaf) meminta tebusan 30 juta peso (Rp 8 miliar)," ucap Samiun.
Dilaporkan juga bahwa keluarga dari salah satu korban mengakui juga mendapat permintaan tebusan sebelum video tersebut dirilis.
Komisioner Polisi Sabah, Datuk Omar Mammah mengatakan berdasarkan keterangan otoritas Filipina, kelompok itu juga membuat permintaan serupa beberapa hari setelah menangkap.
Namun, Omar enggan menyebutkan berapa jumlah tebusan yang diminta kepada nelayan Indonesia.
Sebab, mereka tidak mengungkap jumlahnya.