Marta Selamat dari Terkaman Raja Hutan, Kudorong Kepala Harimau Itu

Korban Marta saat kejadian sedang meracun rumput di kebun, namun saat sedang asyik meracun tiba-tiba di hadapannya sudah ada harimau besar

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Soegeng Haryadi
sripoku.com/wawan
Marta, korban terkaman harimau menjalani perawatan di rumah sakit. 

PAGARALAM, SRIPO -- Lagi warga Kota Pagaralam dihebohkan dengan adanya harimau yang terus meneror warga terutama warga yang ada dikawasan pinggiran Kota Pagaralam. Kali ini warga Desa Tebat Benawa Kecamatan Dempo Selatan yang menjadi korban kebuasan hewan tersebut, Senin (2/12/2019).

Marta (25) warga Tebat Benawa nyaris tewas diterkam harimau. Beruntung korban berhasil menlepaskan diri dari gigitan harimau yang katanya sebesar sapi tersebut.

Korban Marta saat kejadian sedang meracun rumput di kebun, namun saat sedang asyik meracun tiba-tiba di hadapannya sudah ada harimau besar. Keduanya sempat terdiam, namun tidak lama setelah itu harimau tersebut langsung menerkam korban.

Berikut Ini Beberapa Tips Menghadapi Harimau yang Mucul Tiba-Tiba Hendak Menerkam

Naik Pohon Selamatkan Marta dari Serangan Harimau, Terjadi di Tebat Benawa Kota Pagaralam

 

"Saya sedang meracuin, namun tiba-tiba harimau itu sudah ada didepan saya. Kami sempat sama-sama terdiam, saat saya hendak berlari harimau itu langsung menyerang saya," ujar Marta saat diwawancarai sripoku.com, Senin (2/12/2019) saat berada di RSUD Besemah.

Dikatakan Marta dirinya sudah diterkam bahkan digigit oleh harimau tersebut dibagian paha sebelah kanan. Bahkan harimau tersebut juga telah menerkam bagian belakang korban.

"Saya sudah digigit. Untuk bisa lepas saya berusaha berontak dengan mendorong kepala harimau tersebut. Setelah berhasil lepas dari cengkramannya saya langsung naik pohon," jelasnya.

Namun saat korban naik pohon harimau belum langsung pergi, Harimau yang kata korban kepalanya hampir sebesar Keranjang Rotan tersebut tetap menunggu dibawah pohon.

"Saat saya di atas pohon harimau itu tidak pergi dan tetap menunggu di bawah. Beruntung ada kakak saya Ican yang berusaha mengusir harimau tersebut," ungkapnya.

Sementara itu, Ican kakak korban membenarkan jika harimau tersebut menerkam adiknya. Bahkan dirinya juga sempat dikejar saat berusaha mengusir harimau yang masih menunggu adiknya diatas pohon.

"Saya melihat langsung kejadian itu, harimau itu sebesar sapi. Harimau itu sempat menunggu diatas pohon yang dinaiki adik saya. Namun tidak lama Harimau itu pergi meninggalkan kami," jelasnya.

Sejak banyaknya informasi baik dari media elektronik, online bahkan media sosial tentang teror kemunculan Harimau dibeberapa wilayah di Kota Pagaralam akhir-akhir ini.

Kondisi ini berdampak pada menurunnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Pagaralam. Pasalnya hal tersebut diduga disebabkan adanya kekhawatiran wisatawan terkait keberadaan Harimau tersebut disejumlah objek wisata terutama Gunung Dempo.

Untuk itu Walikota Pagaralam secara langsung menyebar video himbauan kepada seluruh masyarakat Pagaralam dan sekitarnya serta wisatawan untuk tidak ragu berwisata dikawasan Gunung Dempo.

"Kami imbau kepada seluruh masuarakat Pagaralam dan wisatawan untuk tidak ragu berwisata kekawasan Gunung Dempo. Namun dengan tetap mejaga kewaspadaan dan kehati-hatian," ujar Walikota Pagaralam Alpian Maskoni dalam video yang disebar Humas Pemkot Pagaralam yang berdurasi 33 detik tersebut.

Selain itu divideo tersebut Walikota tetap melarang aktivitas berkemah dikawasan Tugu Rimau untuk sementara waktu.

"Akan tetapi untuk sementara waktu diminta tidak berkemah didaerah kawasan Gunung Dempo," imbaunya. (one)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved