Harimau Kembali Teror Warga
Sebelum di Desa Rimba Candi Pagaralam, Jejak Harimau Ada di Dempo Park
Dari hasil penyelusuran petugas dilangan pihak BKSDA terakhir menemukan jejak Harimau pada 18 November 2019 lalu dikawasan wisata Dempo Park.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan sripoku.com, Wawan Septiawan
SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Harimau kembali mulai meneror warga Pagaralam. Kali ini, petani di Desa Rimba Candi Kelurahan Kecamatan Dempo Tengah yang merasa cemas beraktivitas di kebun.
Pasalnya, sejumlah jejak tapak kaki hewan berukuran besar ditemukan warga sekitar, temuan itu sontak membuat gempar warga.
Dari bentuk dan ukurannya, warga pun menduga itu jejak kaki harimau.
• Ada Penampakan 3 Ekor Harimau, Petani Desa Rimba Candi Pagaralam Takut Beraktivitas di Kebun
Sebelumnya, beberapa hari yang lalu, jejak kaki harimau juga terlihat di Dempo Park.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lahat yang menerjunkam tim untuk melakukan penyelusuran keberadaan Harimau Sumatera yang mulai berkeliaran tersebut.
• Ada 3 Ekor Harimau Berkeliaran di Rimba Candi Pagaralam, Kapolres: Ada yang Sudah Makan Ayam
Dari hasil penyelusuran petugas dilangan pihak BKSDA terakhir menemukan jejak Harimau pada 18 November 2019 lalu dikawasan wisata Dempo Park.
Namun sampai saat ini tidak ditemukan keberadaan hewan langka tersebut.
Dempo Park merupakan salah satu kawasan di Pagaralam yang kerap ramai pengunjung karena menyajikan tempat yang indah untk berfoto.
"Kita terakhir kali melihat jejaknya pada 18 November lalu di Dempo Park. Namun itu jejak terakhir yang kita temui, setelahnya tidak ada jejak lagi yang kita dapat," kata Petugas BKSDA Lahat, Martialis.
• BREAKING NEWS: Harimau Kembali Teror Warga Pagaralam, Kali Ini 3 Ekor di Desa Rimba Candi
Bahkan sampai saat ini pihak BKSDA belum melihat langsung keberadaan hewan dilindungi tersebut.
"Meskipun tidak ada lagi jejak baru yang kita temui, namun diharapkan para pengelolah objek wisata tetap bisa memperhatikan wisatawan. Jangan ada aktivitas camping dikawasan dinilai berbahaya," ungkapnya.
Sampai saat ini tim BKSDA tetap melalukan patroli untuk memastikan jika kawasan yang pernah dilewati Harimau ini tidak lagi didatangi.
