Alfin Pemain Timnas Paling Berbakat Itu Akhirnya Menyerah, Encephalitis Tak Terdeteksi Merenggutnya
Alfin Pemain Timnas Paling Berbakat Itu Akhirnya Menyerah, Encephalitis Tak Terdeteksi Merengutnya
"Semoga Alfin dan saudara-saudara kami di Maluku selalu diberikan perlindungan, kesabaran, dan kekuatan," tulis Bima, seperti dikutip BolaSport.com dari Instagram.
Sosok pemain muda berbakat kebanggaan warga Maluku Karir sepak bola Alfin dimulai dari Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan. Saat itu, bakatnya mampu menyita perhatian Bima Sakti. Tidak butuh waktu lama, Alfin langsung menjadi andalan di skuad timnas U-16 Indonesia. Debut internasionalnya adalah ketika menjadi bagian dari skuad timnas Indonesia yang berkompetisi di Piala AFF U-16 2019.
Saat itu, Bima Sakti mempercayakan posisi bek sayap kanan kepada pemain kelahiran 2004 itu. Alfin pun turut membawa timnas U-16 meraih juara ketiga pada ajang tersebut setelah menang adu penalti melawan tuan rumah, Thailand.
Senada, Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua juga turu merasa kehilangan atas kepergian Alfin. Bagi Abua, Alfin telah menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Maluku Tengah dan bagi Indonesia.
“Baik secara pribadi dan keluarga maupun selaku Bupati Maluku Tengah, saya mengucapkan rasa turut berduka yang mendalam atas kepergian almarhum Alfin Lestaluhu. Semoga almarhum tenang di sisi Allah SWT,” ungkap Abu.
Di mata legenda Timnas Indonesia, Bima Sakti Bagi Bima Sakti, eks pemain timnas Indonesia, Alfin merupakan sosok pemain muda yang bermental baja. "Pemain yang selalu tampil maksimal tanpa kenal kompromi dan selalu siap dipasang kapan saja, mau dipasang 90 menit, 45 menit, 1 menit pun," tulis Bima Sakti dalam unggahannya.
"Siap coach', itu sepenggal kata yang diucapkan Alfin ke saya dan selalu saya ingat, banyak kenangan indah di dalam dan di luar lapangan bersama Alfin. Suara azannya merdu sekali," tulis Bima menambahkan, seperti dilansir dari Bolasport.com.
Pemain tim nasional Indonesia U-16 Alfin Lestaluhu meninggal dunia. Sempat simpang siur soal sakitnya, kini dia dikonfirmasi meninggal karena Encephalitis.
Alfin Lestaluhu mengembuskan napas terakhir Kamis (31/10/2019) pukul 22.11 WIB pada usia 15 tahun, setelah sempat dirawat di RS Harapan Kita. Ia awalnya dikabarkan jadi salah satu penyintas gempa Ambon berkekuatan magnitudo 6,8 pada Kamis (26/9) lalu.
Ia mulanya dirawat di Ambon tapi kemudian dipindahkan ke Jakarta. Namun kondisinya tak membaik hingga jatuh koma dan kemudian meninggal.
Media Officer PSSI Bandung Saputra mengungkapkan diagnosis dokter terkait Alfin. Bek kanan timnas U-16 itu disebut mengalami Encephalitis dengan hypoalbumin.
Encephalitis adalah kondisi di mana otak mengalami pembengkakan karena infeksi atau karena gangguan sistem imun. Infeksi bisa disebabkan karena bakteri atau virus.
Situs Encephalitis Society mengungkapkan bahwa sekitar 500 ribu orang mengalami kondisi ini secara global tiap tahunnya. Sementara tingkat kesadaran publik terkait penyakit ini hanya 22%, alias 78% tidak mengetahui apa itu Encephalitis.
Sementara hypoalbumin adalah kondisi medis di mana level albumin, yang merupakan protein utama dalam darah yang diproduksi liver, terlalu rendah. Kondisi ini bisa memicu pembengkakan.
Jenazah Alfin telah diterbangkan ke Ambon melalui penerbangan via Bandara Halim Perdanakusuma, Jumat (1/11) pukul 06.00 WIB tadi. Ia adalah jebolan SKO Ragunan, yang kemudian dipanggil memperkuat timnas U-16.
Alfin tampil memperkuat Garuda Nusantara di Kualifikasi Piala Asia beberapa waktu lalu. Remaja asli Desa Tulehu, Maluku Tengah itu bahkan mencetak satu gol ke gawang Filipina.