Breaking News

Mengenal Istilah Semende, Prinsip Pernikahan yang Dipegang Teguh Masyarakat Muara Enim

Menyebut dan membicarakan Semende, akan mengingatkan suatu daerah dataran tinggi di Kabupaten Muaraenim.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI
Bertani sudah menjadi salah satu aktifitas mencari nafkah masyarakat Semende yang ada di Muara Enim. 

Secara geografis Semende dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Semende Darat di Kabupaten Muaraenim dan Semende Lembak di Kabupaten Ogan Komring Ulu (OKU).

Kehidupan orang Semende mayoritas bertani dan berladang dengan menganut agama Islam yang dimulai dari lahir hingga meninggal dunia.

Saat ini, anak cucu Jeme Semende sudah banyak dan tersebar di Nusantara, bahkan ada yang menetap keluar negeri Mekkah, Saudi Arabia.

Jeme Semende dalam pergaulannya memakai adat tunggu tubang yang berpedoman pada Al Quran dan Al Hadist untuk keselamatan dunia akhirat.

Ada Semende seperti mencintai, menghargai dan membela perempuan (Tunggu Tubang) yang dipimpin oleh Meraje dengan meningkatkan derajat wanita sebab wanita tidak boleh dibiarkan nasibnya terlunta-lunta.

Pemelihara harta warisan adalah ahli waris laki-laki dengan tugas mengawasi harta seluruhnya supaya tidak rusak, tidak berkurang, tidak hilang, dan sebagainya. Lelaki tidak berhak menunggu, dia seorang laki-laki seakan-akan Raja berkuasa memerintah dan diberi gelar dengan sebutan Meraje.

Seorang laki-laki di Semende berkedudukan sebagai Meraje di rumah suku ibunya (kelawainye) dan menjadi rakyat di rumah isterinya sehingga dia meraje dan juga rakyat. Kalau warga Tunggu Tubang (Adat Semende) telah turun temurun berjulat berjunjang tinggi, maka tingkat pemerintah (Jajaran Meraje) tersusun sebagai berikut yakni Muanai Tunggu Tubang, disebut Lautan (calon meraje) belum memerintah, dan dapat menjadi wali nikah (kawin) bagi kelawainya (ayuk atau adik perempuan).

Muanai Ibu Tunggu Tubang, disebut/dipanggil Meraje. Muanai Nenek Tunggu Tubang, disebut/dipanggil Jenang. Muanai Puyang Tunggu Tubang, disebut/dipanggil Payung. Muanai Buyut Tunggu Tubang, disebut/dipanggil Lebu Meraje (Ratu). Muanai Lebu Tunggu Tubang, dipanggil Entah-entah.

Anak belai adalah keturunan anak betine (Kelawai Meraje) mengingat kelemahannya dan sifat perempuan (keibuan) maka ia dikasihi/disayangi dan ditugaskan menunggu harta pusaka sebagai Tunggu Tubang, mengerjakan, memelihara, memperbaiki harta pusaka dan ia boleh mengambil hasil (sawah, kolam, tebat, kebun/ghepangan) tetapi tidak kuasa menjual harta waris.

Dalam Adat Semende terdapat perintah/suruhan dan larangan/pantangan. Untuk Perintah/suruhan yakni Menganut/memeluk agama Islam,
Beradat Semende, Beradab Semende dan Betungguan (membela kebenaran). Kemudian Larangan/pantangan jeme Semende yakni Sesama Tunggu Tubang pantang dimadukan, mengingat tanggung jawabnya berat, Bejudi/jaih/nyabung, Enggaduh racun tuju serampu (iri hati/hasut/dengki),
Nganakah duit, Maling tulang kance,
Nanam kapas/wanggean (Ringan timbangannye), dan Nanam sahang (pantang garang/pemarah).

Adapun Sifat (motivasi) jeme Semende yakni
Benafsu (rajin bekerja), Bemalu (sebagian dari iman), Besingkuh (berbicara dan tingkah laku tidak sembarangan), Beganti (setia kawan), Betungguan (tidak goyah/mantap), Besundi/beadab (tata krama, tata tertib), Beteku (perhatian/suka membantu).

Lambang Adat Semende / Tunggu Tubang yakni Kujur artinya Lurus dan Jujur, Guci artinyaTeguh Menyimpan Rahasia (Terpercaya), Jale artinya Bijaksana dan Menghimpun, Tebat artinya Sabar dan Kapak artinya Adil.

Selain itu ada juga Bakul Betangkup artinya Teguh Menyimpan Rahasia, Niru artinya Tahu Membedakan Yang Baik dan Yang Buruk, Tudung artinya Suka Menolong (Melindungi), Kinjar bersrti Rajin, Siap Kemana Saja Pergi, Piting artinya Suka Menerima Tamu, Tuku artinya Pribadi Tepuji dan Runtung artinya Tempat Rempah-Rempah.

Keterangan:

1. Meraje = Memerintah (Kepala Pemerintah)
2. Jenang = Lurus, Lembut (Memberikan Pertimbangan)
3. Payung = Tempat Berteduh (Pelindung)
4. Lebu Meraje = (Ratu) dihormati (Penasehat)
5. Entah-Entah = Untuk Dikenang jasanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved