Reserse yang Dulunya Tangkap Otak Teroris Bom Bali, Ini Dia Jenderal Polisi Calon Tunggal Kapolri!
Polisi Serse yang Dulunya Menangkap Teroris Otak Bom Bali, Ini Jenderal Polisi yang Menjadi Kapolri!
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Polisi Serse yang Dulunya Menangkap Teroris Otak Bom Bali, Ini Jenderal Polisi yang Menjadi Kapolri!
SRIPOKU.COM - Polisi Serse yang Dulunya Menangkap Teroris Otak Bom Bali, Ini Jenderal Polisi yang Menjadi Kapolri!
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) akan berganti pucuk pimpinan.
Presiden Joko Widodo telah menunjuk Komjen Idham Aziz sebagai calon tunggal Kapolri.
Idham akan menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang dilantik menjadi Mendagri.
Siapa Jendral Idham Aziz?
Komjen. Pol. Drs. Idham Azis, M.Si. yang lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963 ini adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 22 Januari 2019 menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Idham, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Kemudian menjadi Kabareskrim Mabes Polri.

• Nyaris Bugil, Nikita Mirzani Nekat Pose Tanpa Baju di Depan Pria, Hanya Gunakan Celana Dalam
• BREAKING NEWS : Orang tak Dikenal Lempari Kotoran ke Masjid yang ada di Gandus, Terekam Kamera CCTV!
• Berikut 9 Buah Mampu Turunkan Berat Badan, Baik untuk Dikonsumsi saat Sarapan!
Ia termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat tergabung dalam tim Bareskrim, dengan prestasi melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005.
Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jendral Sutanto, bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan kawan-kawan.
Sedikit kita ulas Peristiwa Poso 5 tahun yang lalu, Pada malam tanggal 10 November 2005, Brigjen. Pol. Surya Dharma memanggil dan memerintahkan Idham untuk berangkat ke Poso.
Keesokan harinya, Idham terbang dari Surabaya menuju Palu dan tiba di Poso pada sore harinya untuk langsung bergabung dengan Tito Karnavian yang sudah berada di sana.
Tito memintanya untuk menjadi wakilnya dalam kasus investigasi mutilasi tiga gadis Kristen yang terjadi di Poso. Per tanggal 12 November 2005, Idham resmi menjadi Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso, mendampingi Tito Karnavian.
Kemampuannya di bidang anti-terorisme membuat Kapolri mempercayakan Idham menjabat di Sulawesi Tengah, yang rawan dengan kelompok sipil bersenjata.