Tak Terpilih Menteri, Posisi Ali Ngabalin Terancam di Istana, Yusril Berikan Komentar Mengejutkan!
Tak Terpilih Menteri, Posisi Ali Ngabalin Terancam di Istana, Yusril Berikan Komentar Mengejutkan!
Yusril pun berharap dalam Kabinet Menteri, pembangunan norma hukum akan menempuh jalan yang benar.
Begitu pula penegakan hukum. Salah satu agenda penting bangsa ini, lanjut Yusril adalah pembenahan masalah hukum.
"Yang dibutuhkan oleh sebuah bangsa untuk maju adalah adanya norma hukum yang adil, rasional, sistematik dan harmoni satu sama lainnya," kata dia.
Jangan sampai, katanya terjadi tabrakan antar norma hukum.
Kepastian hukum harus terjamin dengan penegakannya yang konsisten.
Meskipun dirinya kini berada di luar pemerintahan, Yusril mengatakan dia tetap akan membantu pemerintah jika dibutuhkan.
“Saya tetap akan menjaga hubungan baik dengan pemerintah dan berharap pemerintahan Joko Widodo periode kedua ini sukses membawa bangsa dan negara menuju kejayaan,” kata Yusril.
Sebelumnya Ali Ngabalin juga sempat disebut oleh Dahnil Azhar bahwa posisinya terancam di Istana.
Hal tersebut karena dirinya tak dijadikan menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Haris Azhar, seorang penggerak HAM menyebut bahwa posisi Ali Ngabalin terancam lantaran Prabowo Subianto masuk dalam kabinet.
Dengan hal itu pasukan dari Prabowo bisa saja masuk ke istana.
Namun, Ali Ngabalin menjawab tuduhan itu dengan tak perlu meragukan posisinya di Istana.
Hal tersebut disampaikan di acara program acara Indonesia Lawyer Club (ILC) tvOne, Selasa (22/10/2019).
"Jadi bang Haris Azhar, tidak usah antum ragu kalau nanti saya kehilangan panggung dengan adindaku (Dahnil Anzar), tidak, kami ini sama-sama berbagi, dan kami ini sama-sama kader muhammadiyah, saya pemuda muhammadiyah, dia pemuda muhammadiyah, saya kakaknya tidak usah ragu itu bang, untuk kepentingan negara," jawab Ali Ngabalin.
Kemudian Ali Ngabalin tampak bersalaman dengan Dahnil Azhar.
Di sisi lain Ali Ngabalin juga mengatakan bahwa dirinya akan selalu berada di sisi Jokowi.
"Ada jabatan tidak ajabatan saya selalu ada di samping Joko Widodo," katanya.
"Jadi bagi saya ruang publik ada Ali Mochtar untuk menjaga narasi dan diksi yang menyesatkan publik dan masyarakat, saya harus meluruskm," sambungnya.
Sumber : TRIBUNNEWSWIKI.COM