Artikel Kesehatan
Ternyata Vape Berbahaya “Daripada Beli Liquid Mending Nabung Duit” Stop Vaping
Ada penelitian yang menyatakan vape lebih aman dari rokok, bahkan hampir 95 persen. Lebih aman bukan berarti tidak berbahaya sama sekali.
Dengan delapan orang meninggal dunia. Amerika Serikat juga telah menetapkan penyakit ini sebagai epidemi dan sejumlah negara bagian di Amerika serikat sudah melarang peredaran vape. (Dilansir dari CNN Indonesia, Selasa 24 September 2019 )
Berikut ini Beberapa Kasus Bahaya Vape
1. Remaja usia 18 tahun berinisial AH, Amerika Serikat. Memiliki paru-paru yang sudah rusak dan menua sama seperti paru-paru orang berusia 70 tahun. Kerusakan paru-paru ini terjadi karena AH kecanduan mengisap vape (CNN Indonesia, Minggu 15 September 2019).
2. Paru-paru remaja 17 tahun tidak berfungsi akibat sering hirup vape. Triston Zohfeld, jatuh sakit dan sempat merasakan ada sesuatu yang aneh dengan badannya, merasa lemas, capek dan merasa energinya habis. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada bakteri atau kuman yang tumbuh di paru-parunya.
Ternyata remaja ini memiliki riwayat menghirup vape secara intens. Bahan kimia dalam rokok elektrik itulah yang diduga menyebabkan paru-parunya tidak bisa menukar oksigen dan karbon dioksida dengan baik.
Akibat kejadian ini dokter akhirnya menjelaskan bahwa rokok elektrik tidak seaman dari rokok biasa. Rokok ini tetap saja berbahaya (Suara.com, Kamis 22 Agustus 2019)
3. Di Amerika, rokok elektrik telah dikaitkan dengan kematian enam orang akibat penyakit paru. Departemen Kesehatan Lingkungan Kansas melaporkan, kematian orang keenam akibat penyakit paru yang terkait rokok elektrik telah terjadi pada Selasa (10/9).
Orang tersebut adalah wanita berusia lebih dari 50 tahun yang dinyatakan mengidap penyakit paru setelah aktif menggunakan rokok elektrik.
• Ingin Bantu Teman Dikeroyok, Malah Diteriaki Maling Hingga Jadi Bulan-bulanan Para Pelaku
• Petugas Polres OKI Amankan 3 Orang Pembakar Lahan Perusahaan
• Baru Ditempati 3 Minggu, Rumah Harry di Pulau Semambu Ogan Ilir Dilalap Kebakaran Lahan
Kematian keenam ini terjadi di Kansas, setelah lima kematian sebelumnya terjadi di California,Illinois,Indiana,Minnesota dan Oregon (Jakarta,CNN Indonesia Minggu 15 September 2019)
4. Sebuah peristiwa dialami oleh remaja asal Nevada, vape meledak saat sedang digunakan. Menyebabkan sebagian besar giginya hancur serta melubangi rahangnya. Dilaporkan CNN, pria ini dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi mulut penuh darah untuk menjalani operasi rekonstruksi dan memperbaiki tulang-tulang yang remuk dan berantakan.
“Orang-orang mestinya tahu sebelum mereka membeli alat ini ada kemungkinan akan meledak di kantong dan di wajah,” kata Dr Katie Russell (DetikHealth, Jumat 21 Juni 2019). Jadi sangat beresiko dan berbahaya bukan?
Penelitian di Indonesia menurut Dr. Aryo Suryo Kuncoro perwakilan dari perhimpunan dokter kardiovaskuler Indonesia (Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah) menyatakan bahwa rokok elektrik meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 56 persen, risiko stroke 30 persen dan risiko jantung koroner sebesar 10 persen.
Penelitian selanjutnya dilakukan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair). Mereka melakukan penelitian bahaya rokok elektrik dan juga rokok konvensional yang diuji cobakan kepada tikus putih sebagai bahan ekperimen.
Hasilnya menyatakan bahwa sekalipun rokok elektrik dengan kadar nikotin 0 mg, tetap ditemukan makrog alveolar sebagai indikasi kerusakan paru (News Unair.ac.id)
Dilaporkan dari website BNN (Badan Narkotika Nasional), Edi Heriyadi selaku kepala BNN Kabupaten Kuningan menyebutkan bahwa ditemukan dari beberapa penelitian rokok elektrik dapat memicu inflamasi dalam tubuh, infeksi paru-paru dan meningkatkan resiko asma, stroke dan penyakit jantung.