Human Interest Story

Kisah Bernard Lesley Efendi Juara 1 Nasional RuangGuru Champion, Bantu Orangtua, Main dan Belajar

Bernard berhasil mengalahkan saingannya yang datang dari beberapa daerah di Indonesia

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Ketua pembina yayasan IGS Palembang Djony (paling kiri) foto bersama pemenang pertama ajang Ruangguru Champion Kategori SMA Bernard Lesley Efendi dan CEO Ruangguru Adamas Belva 

BERNARD Lesley Efendi, siswa kelas 11 dan salah satu siswa berprestasi SMA Ignatius Global School (IGS) Palembang meraih juara pertama di ajang Grand Final Ruangguru Champion Kategori SMA. Ia berhak mendapatkan hadiah uang yang jika ditotal sebesar Rp 112,5 juta.

Dalam kompetisi tersebut, Bernard berhasil mengalahkan saingannya yang datang dari beberapa daerah seperti Kyle dari SMAN1 Mataram, Vedhino dari SMAN Unggulan MH Thamrin Jakarta, Hafizh dari MAN Insan Cendikia Serpong dan Fadhil dari SMAN 8 Pekanbaru di ajang Grand Final Ruangguru Champion Kategori SMA yang pertandingannya ditayangkan pada, Minggu (6/10) di Global TV dan MNC TV.

Pantauan Tribun saat menonton Grand Final RuangGuru Champion Kategori SMA, pada awal babak pertama Bernard dengan cepat menjawab pertanyaan dari Chocky dan Astrid sebagai pembawa acara, sehingga dia pertama kali meraih nilai.

Walau sempat tertinggal poin oleh Vedhino dari SMAN Unggulan MH Thamrin Jakarta, Bernard kembali menyusul dan menjawab soal dengan cepat di babak kedua sehingga membuat para penonton berdecak kagum begitu pula dengan Chocky dan Astrid hingga babak terakhir Bernard berhasil memimpin poin 120 dan berhak meraih juara pertama dan membawa pulang uang ratusan juta.

Setelah pertandingan selesai ditampilkan video dari Bernard yang mengucapkan terima kasih kepada orangtuanya. "Terima kasih telah mendukung saya, baik dari segi finansial dan emosional tanpa kalian aku gak bakal sampe seperti ini," katanya.

Sempat pula ditampilkan video sebelum pertandingan, ibu dari Bernard yakni Yenny mengatakan kalau putranya ini anak yang sayang orangtua dan rajin ibadah.

"Bernard ini kalau di Palembang habis pulang sekolah sering bantu orangtuanya, terus main juga sering, dan belajar," katanya.

"Menang di kompetisi ini bagi saya merupakan bonus untuk dia yang paling penting dia ini sayang orangtua, ibadahnya juga bagus dan memiliki moral yang bagus. Setiap manusia yang penting itu moralnya karena pintar aja gak cukup," ujarnya.

Ketua pembina yayasan IGS Palembang Djony mengatakan IGS bangga akan keberhasilan Bernard di level nasional. "Artinya kualitas pendidikan di daerah tidak kalah dengan di Jawa. Tinggal kesempatan yang diberikan," katanya saat dikonfirmasi Tribun melalui Whatsapp.

"Kalau siswa IGS diberikan kesempatan untuk bertanding di level nasional, kita tentukan akan mempersiapkan dan memotivasi siswa untuk menang, biar bisa membanggakan warga Sumsel. Kalau pemilihan siswa, saya akan melihat dulu jenis lombanya seperti apa," jelasnya.

Baru setelah itu pihaknya memilih yang sesuai dengan kesiapan dari siswanya. "Soalnya waktu itu, kalau tidak salah, waktu yang tersedia cuma 3 hari dan harus berangkat bertanding. Jadi kami lihat siswa yang juara umum di kelas 11 siapa lalu kami analisa," katanya.

"Apa si anak kuat di semua bidang termasuk mental lomba. Akhirnya kami putuskan Bernard yang berangkat karena kecepatan berhitung Bernard paling cepat di antara siswa di angkatannya. Di samping juga kuat di bidang Fisika, Kimia, Biologi serta pengetahuan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan umum juga bagus," jelasnya.

Bernard juga pernah menang lomba kuis Ki Hajar (kita harus belajar) tingkat nasional. "Saat itu juara 2 nasional waktu masih kelas 9 SMP IGS. Dan sekarang Bernard sedang sibuk di Pelatnas Olimpiade Matematika di Malang," ujarnya.

"Semua siswa SMA di seluruh Indonesia yang dapat medali Perunggu, Perak dan Emas di ajang OSN Manado 1-7 Juli lalu sekarang lagi ikut Pelatnas Olimpiade di Malang ada sekitar 30 anak yang ikut," katanya.

Perlu diketahui pula CEO Ruangguru Adamas Belva merupakan salah satu siswa Djony saat dirinya membuka Bimbingan Belajar di Jakarta. "Dulunya, Belva siswa saya di bimbel saya di Jakarta. Dulu bimbel kami fokus persiapan beasiswa internasional," jelasnya.

"Nah Belva ini siswa angkatan ke-1 kami. Dia dapat beasiswa penuh dari pemerintah Singapura dan lulus dengan dua gelar sekaligus dari NTU Singapura," katanya. (melisa wulandari)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved