Perburuan Harta Karun di Eks Lahan Gambut Terbakar Sejak 2015

Saat ini masyarakat di Ogan Komering Ilir (OKI) digegerkan banyaknya temuan benda-benda bersejarah di bekas lahan gambut yang terbakar.

Editor: Soegeng Haryadi
TRIBUN SUMSEL/NANDO
Salah satu perhiasan emas motif ikan ditemukan masyarakat di Kecamatan cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel, pada September 2019 silam, tepatnya pasca kebakaran lahan gambut. 

KAYUAGUNG, SRIPO -- Kebakaran hutan, kebun dan lahan yang terus menerus terjadi setiap tahunnya bukan hanya menimbulkan asap dan polusi. Lahan yang terbakar terus-menerus khususnya lahan gambut menyibak lapisan yang ada di bawahnya.

Saat ini masyarakat di Ogan Komering Ilir (OKI) digegerkan banyaknya temuan benda-benda bersejarah di bekas lahan gambut yang terbakar. Diduga benda-benda itu peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten OKI, Ifna Nurlaila mengatakan, pencarian benda bersejarah yang dilakukan masyarakat di pesisir timur Kabupaten Ogan Komering Ilir tersebut sudah terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

Peristiwa ini sebenarnya sudah diketahui banyak pihak, termasuk pemerintah. Setelah peristiwa kebakaran lahat gambut 2015, banyak ditemukan benda bersejarah di lokasi kebakaran.

"Peristiwa penemuan benda bersejarah di bekas lokasi kebakaran lahan memang sudah terjadi sejak tahun 2015, dan saat musim kemarau seperti ini semakin banyak warga yang mencari di sekitar sungai dan lahan bekas kebakaran," katanya saat diwawancarai wartawan Tribunsumsel, Sabtu (5/10).

Diceritakan lebih lanjut, di Kabupaten OKI memang terdapat banyak lokasi penemuan barang kuno, seperti pada tanggal 18 Oktober 2018 silam, warga Kecamatan Tanjung Lubuk dihebohkan, atas penemuan sebuah perahu kuno diperkirakan berusia ratusan tahun di Sungai Jambu, anak Sungai Komering.

"Setahun silam warga menemukan perahu dengan panjang sekitar 8 meter dan lebarnya 1 meter kurang lebih. Warga biasa bilang itu ‘perahu bawang’ karena memang ini seperti bawang dibelah," ungkapnya.

Sedangkan dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, terdapat banyak temuan masyarakat seputar barang peninggalan yang diduga telah ada sejak jaman kerajaan.

"Kami juga telah mendapatkan laporan banyak warga di Kecamatan Cengal, Kecamatan Tulung Selapan dan daerah lainnya yang menemukan barang yang bahannya emas, perhiasan kuno mata kucing berbentuk kalung. Ada juga yang menemukan perhiasan kuno lainnya," ujarnya.

Toni, seorang pencari harta karun menyatakan, banyak warga memburu benda bersejarah di sebuah kanal konsesi, kawasan Dusun Serdang, Desa Kuala Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal, Kabupaten OKI. Itu sudah berlangsung semenjak awal September 2019.

"Banyak warga yang mencari harta karun yang terdapat di sebuah kanal dan bekas lahan kebakaran," jelasnya.

Lebih lanjut ia menceritakan, benda-benda yang ditemukan di lokasi tersebut adalah perhiasan emas, kemudi kapal, tiang rumah, guci, dan lainnya.

"Warga banyak menemukan benda-benda peninggalan sejarah, contohnya sebagian keramik dan perhiasan berasal sekitar dari abad ke-8 hingga 9," ucapnya.

Secara terpisah Kepala Balai Arkeologi Sumsel Budi Wiyana berharap agar ada peran serta dari pemerintah daerah ataupun kabupaten untuk bisa menjaga lokasi yang banyak ditemukan di wilayah OKI. "Di sana tidak hanya banyak gerabah, kemudi perahu atau tinggal rumah, tetapi banyak juga emas terutama cincin. Emas inilah, yang menjadi buruan masyarakat karena memiliki nilai ekonomis," ujarnya, Sabtu (5/10).

Di wilayah OKI terutama wilayah Pantai Timur Sumatera yang menjadi jalur perlintasan Kerajaan Sriwijaya, tak hanya sebagai perlintasan serta pelabuhan Kerajaan Sriwijaya, tetapi juga ada peninggalan sebelum kerajaan Sriwijaya. Dari itulah, untuk bisa mencari peninggalan yang ada di wilayah OKI harus membutuhkan peran serta Pemda agar barang-barang yang ada di sana tidak terus menjadi buruan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved