Anggota MPR Asal Papua Nangis Saat Rapat Paripurna, Singgung Soal Ribut Kekuasaan, Lupa Papua
Anggota MPR Asal Papua Nangis Saat Rapat Paripurna, Singgung Soal Ribut Kekuasaan, Lupa Papua
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Karenanya, ia meminta para anggota MPR berhenti saling menginterupsi dalam rapat tersebut dan segera memilih Ketua MPR agar keberadaannya bisa segera dirasakan masyarakat Papua.
"Kita di lembaga ini untuk bicara bangsa. Kita hanya berebut kekuasaan semata. Sementara orang Papua membutuhkan kehadiran lembaga ini. Kasihan pengungsi-pengungsi. Mereka butuh perhatian kita. Kita pilih secepatnya pimpinan MPR," kata dia diiringi tepuk tangan anggota MPR lainnya.

Dikutip dari Tribun-Medan.com, Diketahui, terjadi kerusuhan di Wamena yang berawal dari aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).
Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.
Unjuk rasa yang berujung kerusuhan itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswa di Wamena.
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto menyatakan bahwa korban tewas berjumlah 33 orang.
Pihak kepolisian sudah menetapkan lima tersangka terkait kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).
"Dari hasil pemeriksaan, lima tersangka sudah ditetapkan oleh Polres Wamena," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2019).
Ia belum merinci lebih jauh mengenai peran kelima tersangka.
Namun, Dedi menuturkan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan para pelaku bukan berasal dari Wamena.
Saat ini, Dedi mengatakan bahwa secara umum situasi di Wamena sudah kondusif.
• VIRAL Megawati Cueki AHY dan Surya Paloh Saat Salaman, Sebab Ibu Puan Maharani Buang Muka Terungkap
• Mengenal Sosok Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Kondang Asal Banten yang Kuasai Isi Kitab Suci Al Quran
• WARNING! DPR Bisa Lakukan Pemakzulan atau Pecat Presiden Jokowi seperti Presiden keempat RI Gus Dur
10 Ribu Warga Minta Dievakuasi
Sementara itu, 10 ribu warga minta dievakuasi dari Wamena. Sekitar 2.670 sudah diangkut pakai pesawat TNI Hercules.
Komandan Lanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso menyebutkan, hingga kini jumlah warga yang mendaftar mencapai 10 ribu orang.
"Sekarang yang daftar sudah sekitar 10 ribu. Ada 2.670 yang sudah diangkut ke Jayapura," ujar Bowo di Jayapura, Minggu (29/9/2019).