Tak Kalah Menakjubkan, 4 Tempat Wisata Indonesia Ini Mirip dengan Negara lain, No 3 Ada Di Palembang
Tak Kalah Menakjubkan, 4 Tempat Wisata Indonesia yang Mirip dengan Negara lain, No 3 Ada Di Palembang
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Shafira Rianiesti Noor
Tak Kalah Menakjubkan, 4 Tempat Wisata Indonesia Ini Mirip dengan Negara lain, No 3 Ada Di Palembang
SRIPOKU.COM - Ada yang belum keliling ke seluruh Indonesia dari sabang sampai maraoke? Indonesia juga gak kalah menakjubkan loh dari negara lain, apalagi tempat wisatanya.
Tidak perlu jauh-jauh untuk melakuan perjalanan, Indonesia juga bisa jadi alternatif untuk mengisi waktu liburan kalian.
Sama-sama memiliki ciri khas masing-masing dari negaranya, tapi tempat wisata di Indonesia ini ternyata juga mirip dengan di luar Negeri.
Penasaran? apa aja nama tempat wisatanya, berikut 4 tempat wisata Indonesia yang mirip dengan negara lain, dirangkum Sripoku.com dari Tribuntravel.
• Mahasiswa Demo di Palembang Ramai-ramai Masuk ke Picon Mall untuk Berlindung, Ditembaki Gas Air Mata
• Inilah 6 Sifat Gemini Wajib Tahu Agar Awet Pacaran Dengannya; Menghargai Komunikasi dan Percakapan
• Video: Demo Ribuan Mahasiswa di DPRD Sumsel Ricuh, Mahasiswa Terluka
• 74 Persen Produk Plastik Sehari-hari Mengandung Zat Beracun
1. Taman Nasional Zhangjiajie di China dan Pantai Pegadungan, Lampung, Indonesia
Dilansir dari Tribunnews.com Taman Nasional Zhangjiajie di China ini berhasil menarik setidaknya 30 juta wisatawan setiap tahunnya.
Para pengunjung sepakat bahwa pemandangan alam tersebut mirip dengan pemandangan di film Avatar.
Daerah terpencil itu dulunya hanya dikenal setidaknya oleh tiga suku setempat.
Meliputi klan Tujia, Miao, dan Bai. Namun sekarang, para peminat wisata alam dari seluruh dunia mengenalinya.
Tiang-tiang batu ini juga dihiasi dengan berbagai macam vegetasi yang rimbun, membuatnya tampak seolah bebatuan itu berwarna hijau.
Warna hijau ini berpadu dengan rona biru hamparan langit yang dibalut oleh kabut tipis berwarna putih.
Ini juga menjadi atraksi alam yang sungguh menarik hingga membuatnya seperti berada di dunia lain.
Sementara itu, flora memang bukan satu-satunya yang tumbuh subur di puncak ini.
Wisatawan yang melakukan perjalanan di jalur utama juga kerap kali menemukan berbagai macam fauna semisal kera yang tampaknya sudah terbiasa bersentuhan dengan manusia di habitat mereka.
Tak kalah dengan Taman Nasional Zhangjiajie di China, Indonesia pun miliki tempat wisata Pantai Pegadungan di Lampung.
Pantai Gigi Hiu atau Pegadungan adalah sebuah objek wisata berupa pantai berbatuan yang terletak di Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Indonesia.
Daya tarik dari objek wisata ini berupa batu-batu karang yang menjulang tinggi di pinggir pantai.
Pantai ini memiliki keeksotisan yang terletak dari banyaknya gugusan batu-batu karang yang menjulang tinggi bak tebing dengan susunan yang cukup unik.
Berlokasi di Kecamatan Klumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung, lokasi Pantai Pegadungan sendiri adalah sebuah daerah yang cukup jauh dari lingkungan penduduk dan juga keramaian.
Meskipun demikian sebenarnya lokasi ini letaknya tidak terlalu jauh dari sebuah lokasi mengagumkan lainya yakni Teluk Kiluan.
• Petani di Lahat Ini Bawa Lari Gadis di Bawah Umur, Kurun Sehari, si Gadis Digauli Sebanyak 5 Kali
2. Antelope Canyon, Amerika Serikat dan Wisata Bukit Pelalangan di Bangkalan, Indonesia
Ngarai Antelope atau Antelope Canyon adalah sebuah ngara terkenal yang berada di Page, Coconino County, Arizona, Amerika Serikat.
Daerah ngarai ini masuk ke dalam kompleks Navajo Indian Reservation, yang merupakan daerah penampungan terbesar untuk suku Indian Dine dari Amerika Utara, yang juga disebut Navaho atau Navajo.
Antelope Canyon merupakan sebuah lukisan alami yang sangat indah hasil dari proses erosi batuan pasir Navajo, oleh angin dan air selama ribuan tahun, khususnya akibat banjir bandang dan kemudian juga karena proses sub-aerial.
Air hujan, terutama pada musim muson, mengalir ke cekungan memanjang yang terletak di atas bagian celah ngarai.
kemudian mengalir semakin cepat sembari mengangkut butiran-butiran pasir yang dilewatinya saat mengalir ke dalam lorong-lorong yang sempit.
Seiring berjalannya waktu, lorong-lorong tersebut semakin terkikis, yang menyebabkan lorong tersebut semakin dalam dan juga menghaluskan tepian-tepian lorong sehingga menimbulkan kesan “mengalir” pada dinding batuan.
Memang jika mendengar kata ‘ngarai’, yang terbayangkan dalam pikiran banyak orang biasanya adalah Antelope Canyon
Padahal, selain Antelope Canyon , masih ada ngarai lain yang tak kalah memukau di negara bagian ini, salah satunya adalah Wisata Bukit Pelalangan di Bangkalan di Indonesia
Terletak di desa bherballuk, kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan dan masih dalam satu kawasan dengan Objek Wisata Religi Pesarean Rato Ebu.
Tidak sulit untuk bisa sampai ke wisata bukit Pelalangan ini dan akses jalannya pun nyaman digunakan bagi anda yang menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
Dari Pelabuhan Kamal anda hanya cukup mengemudikan kendaraan anda menuju arah kota Bangkalan setelah itu dilanjutkan ke kecamatan Arosbaya yang berjarak sekitar 15 km.
Bagi anda yang melewati Jembatan Suramadu anda tinggal menuju Kota Bangkalan kemudian kecamatan Arosbaya.
Setelah tiba di kecamatan Arosbaya anda bisa mengikuti petunjuk jalan menuju Pesarean Rato Ebu atau bisa juga bertanya ke warga sekitar.
Objek wisata bukit Pelalangan ini sebenarnya adalah bekas tambang batu kapur yang telah lama ada dan sampai sekarang dijadikan warga sekitar untuk menambang batu yang digunakan sebagai bahan bangunan.
Sisa pahatan warga yang ada di bukit tidak sengaja membentuk sebuah relief yang sangat cantik.
Selain itu warna bukit Pelalangan berbeda dengan bukit lainnya, bukitnya berwarna emas kecoklatan.
• Petani di Lahat Ini Bawa Lari Gadis di Bawah Umur, Kurun Sehari, si Gadis Digauli Sebanyak 5 Kali
3. Golden Gate Bridge dan Jembatan Ampera
Jembatan Golden Gate adalah sebuah jembatan gantung di sepanjang Golden Gate, sebuah bukaan dari Samudra Pasifik ke Teluk San Francisco.
Jembatan ini menghubungkan kota San Francisco, California di Semenanjung San Francisco dan Kabupaten Marin, California. Panjang jembatan keseluruhan 2.727 m, jarak antara menara adalah 1.280 m, dan ketinggiannya adalah 230 m di atas permukaan air.
Pastinya semua tahu kalau Golden Gate Bridge itu berada di San Francisco, Amerika Serikat.
Tapi, kalau hanya untuk berfoto dengan latar belakang mirip jembatan gantung yang menghubungkan kota San Francisco, California di Semenanjung San Francisco dan Kabupaten Marin, California, maka datang saja ke Jembatan Ampera di Palembang, Sumatera Selatan.
Tak kalah denganGolden Gate Bridge di Amerika, Indonesia pun miliki tempat wisata Jembatan Ampere di Palembang.
Jembatan Ampera (Amanat penderitaan rakyat) adalah sebuah jembatan di Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia.
Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.
Di awal pembangunannya, Jembatan Ampera sengaja dirancang agar bagian tengah jembatan bisa diangkat sehingga kapal-kapal besar bisa melintas Sungai Musi tanpa tersangkut badan jembatan.
Pengangkatan badan jembatan dilakukan dengan cara mekanis, yaitu dengan menggunakan dua bandul pemberat yang masing-masing mempunyai bobot sekitar 500 ton, bandul tersebut terdapat di kedua menaranya. Kecepatan membuka jembatan sekitar 10 meter/ menit, dan dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk membuka jembatan secara penuh.
Kini, Jembatan Ampera sudah tidak dibuka kembali, selain sudah tidak dilintasi perahu besar, waktu yang lama untuk membuka jembatan akan menganggu arus lalu lintas yang ada di atasnya.
Saat fungsi terbuka jembatan tidak digunakan lagi, maka bandul seberat 500 ton yang ada di kedua menara jembatan diturunkan, hal tersebut dilakukan demi pertimbangan keamanan.

4. Giant's Causeway di Irlandia Utara dan Pantai Semeti di Lombok
Giant's Causeway di Irlandia Utara adalah sekumpulan kolom basalt yang terbentuk karena letusan vulkanik.
Kebanyakan kolom-kolom ini berbentuk heksagonal, meskipun ada juga yang punya empat, lima, tujuh, atau delapan sisi.
Kolom tertinggi mencapai ketinggian 12 meter, sementara lava yang memadat di tebing ketebalannya mencapai 28 meter.
Menurut legenda, kolom ini merupakan reruntuhan jalan lintasan yang dibangun oleh seorang raksasa.
Tempat yang indah ini memiliki mitosnya dipimpin dengan sosok Raksasa 'Fionn Mac Cumhaill'.
Konon zaman dahulu Fionn memiliki masalah dengan raksasa Skotlandia yang bernama Benandonner.
Benadonner mengancam untuk menyerang Irlandia.
Fionn marah dan melempar sebagian dari pantai ke arahnya dan mereka pun berkelahi di atas bongkahan batu ini.
Dari sisi sains, Eleanor Killough (penjaga museum setempat) percaya bahwa tempat ini terbentuk akibat aliran lava yang melintas sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Hingga akhirnya terbentuklah 40.000 batu tersusun di pantai ini.
Tak kalah menarik Pantai Semeti di Lombok ini menawarkan pemandangan yang begitu memukau.
Anda tidak hanya bisa mendapati hamparan pasir putih yang bersih selama berkunjung ke pantai ini.
Deretan batu karang unik juga menghiasi bibir pantai. Oleh karena itu, kombinasi pemandangan tersebut membuat para wisatawan betah berlama-lama berburu foto di pantai ini.
Pantai Semeti berada di Desa Mekarsari, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Pantai Semeti Lombok ini mulai dikenal sebagai spot wisata baru melalui unggahan keindahannya di berbagai media sosial.
Tidak mengherankan perlahan pantai sepanjang 500 meter yang tersembunyi di balik bukit-bukit di kawasan Lombok bagian selatan ini mulai dilirik turis domestik maupun mancanegara.
Turis umumnya kepincut dengan pantai berpasir putih, tebing-tebing batu dan debur ombaknya.
Menariknya lagi, pantai ini juga dikenal sebagai pantai yang menawarkan suasana benar-benar alami.
Anda bakal bisa menghabiskan waktu liburan yang menenangkan ketika sampai di Pantai Semeti di Lombok ini.
Sekembali liburan dari pantai ini, Anda pun bakal merasakan suasana yang benar-benar menyegarkan.
• Video: Ribuan Mahasiswa di Palembang Kepung Gedung DPRD Sumsel
• Muaradua OKU Selatan Mulai Turun Hujan, Warga Bumi Serasan Seandanan Berharap Musim Kemarau Berakhir
• Guru Wajib Melek Teknologi, Transformasi Pendidikan Dalam Menghadapi Indonesia 4.0