Anjing Pelacak Endus Jejak Pembakar
Anjing tersebut difungsikan sesuai kebutuhannya nanti. Apakah lahan yang terbakar ada dugaan memiliki unsur kesengajaan, atau tidak.
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Soegeng Haryadi
PALEMBANG, SRIPO -- Selain satu kompi atau sekitar 100 personel Dit Sabhara Polda Sumsel, satu ekor anjing pelacak jenis Herder juga diturunkan dalam menangani Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) di Kabupaten Ogan Ilir. Hal itu ditegaskan saat apel pasukan Polda Sumsel dan Polres Ogan Ilir, di posko pantau KTM Rambutan Ogan Ilir, Minggu (22/9/2019).
Dir Sabhara Polda Sumsel Kombes Pol Budi Prayoga mengatakan, anjing tersebut difungsikan sesuai kebutuhannya nanti. Apakah lahan yang terbakar ada dugaan memiliki unsur kesengajaan, atau tidak.
“Kalau memang ada indikasi tersangka, ya kita lacak. Karena bau lokasi dan bau orangnya bisa cium. Maka bisa diketahui,” ujarnya saat diwawancarai.
Berdasarkan informasi dari petugas, anjing Herder ini memiliki jangkauan penciuman yang cukup tajam. Ia bahkan bisa mengenali bau yang ada di lokasi, meskipun sudah lewat 24 jam untuk melacak jejak yang ditinggalkan pelaku dari baunya saja.
Selain anjing tersebut, pihaknya juga menyiagakan 2 mobil Karhutla berisi selang dan tangki air, milik Kepolisian. Mobil tersebut akan digunakan saat memadamkan api, ketika terjadi peristiwa Karhutlah di Ogan Ilir.
“Kendaraan itu akan standby di sini,” ungkapnya.
Peristiwa kebakaran lahan menjadi atensi publik, lantaran kabut asap tebal sudah menutupi wilayah Sumatera Selatan, khususnya Palembang. Hal tersebut membuat kualitas udara menjadi tidak sehat, bahkan menyentuh berbahaya.
Kombes Pol Budi menambahkan, pembakar lahan tersebut dapat dipidana jika memang ada unsur kesengajaan. Sebab, pembakaran lahan yang disengaja tersebut termasuk perbuatan yang buruk karena berdampak pada khalayak luas.
“Kalau narkoba, hanya orang yang membeli dan mengonsumsi saja yang terkena. Sementara para pembakar lahan ini orang yang tidak berdosa pun jadi korban,” ucapnya.
Untuk itu, Polda Sumsel berupaya keras dalam melakukan penegakkan hukum terhadap kejadian kebakaran lahan, yang terindikasi adanya kesengajaan dan tindak pidana. Selain di Ogan Ilir, pihaknya juga menerjunkan personel di beberapa tempat lain.
“Untuk tempat lain ada, tapi dari bagian Samapta. Dari Brimob ada 3 kompi di Bayung Lencir,” jelasnya.
Kebakaran hutan, kebun dan lahan di beberapa wilayah dalam Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) masih terus terjadi.
Hari ini saja, kebakaran lahan semakin meluas di Kelurahan Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Minggu (22/9/2019).
Tim gabungan Satgas Darat Karhutla dibantu masyarakat masih terus berjibaku memadamkan api.
Pantauan di lokasi, api terlihat merayap memakan setiap tumbuhan yang ada di atas lahan yang terbakar tersebut.
Kondisi cuaca panas ditambah angin kencang membuat api dengan cepat menjalar menghanguskan seisi lahan.
Adapun yang terbakar ialah perkebunan milik masyarakat yang berisi tanaman buah-buahan seperti pisang, durian, duku, dan lain-lain.
Api juga melahap lahan terlantar bekas persawahan masyarakat yang sudah lama tidak dimanfaatkan.
Hingga kini belum diketahui dari mana api berasal serta berapa luas lahan yang terbakar.
"Tidak tahu dari mana asalnya (api)," ujar Anwar, pemilik kebun buah-buahan yang belum terbakar.
Ia dan beberapa warga lainnya bersiap siaga menjaga kebunnya masing-masing agar tidak ikut terbakar.
"Sudah saya buat jalur pemotong supaya tidak merambat ke kebun saya, tapi saya khawatir apinya lewat jalan atas," ujarnya.
Terpisah, Kepala Satgas Karhutla Kabupaten Muratara, Syarmidi mengatakan, tim di lapangan kesulitan menangani Karhutla di Bingin Teluk tersebut.
Kesulitan yang dihadapi tim gabungan untuk memadamkan api lantaran tidak ada sumber air di lokasi kebakaran. Sehingga tim berupaya memadamkan api menggunakan alat manual dengan cara memukul kobaran api pakai kayu.
"Kondisi di sana kering, tidak ada air, ditambah angin juga kencang, sehingga api dengan cepat menyebar," ujarnya. (mg5/cr14)